Anak Balita Beri Pertanyaan Sulit? Simak, Begini Cara Menjawabnya

Ericha Fernanda - Senin, 22 November 2021
Cara menjawab pertanyaan sulit dari anak balita
Cara menjawab pertanyaan sulit dari anak balita zhanghaoran521

Parapuan.co - Anak-anak terkadang mengajukan pertanyaan yang membuatmu bingung sendiri, apakah harus menjawab atau tidak.

Terutama anak balita sangat penasaran tentang banyak hal di sekitarnya, yang membuat mereka bertanya tanpa henti.

Ingat, jika tidak bisa menjawabnya sebaiknya kamu tidak mengabaikan, membohongi, atau menertawakan kepolosan anak.

Jawablah sesederhana yang kamu tahu untuk membuat mereka mengerti sesuai dengan usianya kini.

Baca Juga: Coba Beri Pilihan, Ini 5 Cara Atasi Anak yang Tidak Mau Diajak Pulang

Melansir Bright Side, berikut 5 pertanyaan sulit yang kerap diajukan anak balita dan cara menjawabnya.

1. "Aku datang dari mana?"

Anak bertanya tentang bagaimana mereka lahir ke dunia, jawablah dengan kata-kata sederhana yang bisa diterimanya.

Kamu dapat mengatakan, "Ketika ibu dan ayah saling mencintai, kita berciuman dan berpelukan. Ayah memberi ibu selnya. Mereka bergabung dengan ibu, dan bayi mulai tumbuh di perutnya."

"Dia kecil dan berenang seperti ikan di dalam perut ibu. Dia semakin besar, setelah sembilan bulan dia akan lahir," lanjutnya.

Mungkin balita belum paham penjelasanmu, tapi setidaknya kamu menjawab pertanyaannya dan membuatnya mengerti bahwa orang tuanya berperan.

2. "Kenapa laki-laki dan perempuan berbeda?"

Pentingnya pendidikan seksual sejak dini, cobalah untuk memberi tahu mereka tentang hal ini tanpa canggung.

Katakan, "Perbedaannya ada sehingga anak bisa dilahirkan. Seorang anak laki-laki memiliki penis dan dua buah zakar. Seorang anak perempuan memiliki vagina dan rahim."

Beri tahu secara jelas tentang nama alat kelamin dan hindari menyebutkan dengan istilah lain seperti titit, burung, atau pipit.

Baca Juga: Beri Empati, Ini 5 Alasan Mengapa Anak Tantrum dan Cara Mengatasinya

3. "Kenapa meninggalkanku untuk pergi bekerja?"

Jelaskan bahwa bekerja harus dilakukan untuk membeli sesuatu yang ia dibutuhkan seperti pakaian, susu, dan makanan. 

Katakan, "Aku tidak ingin meninggalkanmu. Tapi, aku harus pergi bekerja untuk membeli kebutuhan kita ya, Nak."

Lanjutkan, "Setelah selesai bekerja, aku akan pulang sore nanti dan senang bisa bertemu denganmu lagi."

Yakinkan anak bahwa kamu tetap hadir dan ada di sampingnya saat mereka membutuhkanmu.

4. "Siapa yang lebih kamu cintai, aku atau kakakku?"

Pertanyaan seperti ini dilontarkan anak balita untuk memastikan siapa yang menjadi favorit orang tuanya.

Sebenarnya, mereka berharap dirinyalah yang lebih dicintai dari saudaranya. Tapi, jangan penuhi ekspektasi ini.

Jawablah dengan,"Kamu dan kakakmu adalah anak ayah dan ibu, kami sama-sama mencintaimu. Tidak ada yang kami favoritkan daripada yang lain, kalian semua istimewa bagi kami."

Kesetaraan seperti ini tidak mendorong anak untuk bersikap membandingkan dan meremehkan satu sama lain.

Baca Juga: 5 Tips Mengasuh Anak agar Tidak Keras Kepala, Salah Satunya Akui Emosi

5. "Kenapa harus pergi ke dokter? Dia akan menyakitiku."

Jelaskan kepada anak bahwa perawatan itu perlu. Beri tahu bahwa dokter tidak menyakiti, tetapi membantu proses penyembuhan dan sehat kembali.

Katakan, "Dokter tidak ingin menyakitimu. Tugas mereka adalah melawan kuman dan penyakit. Mungkin sedikit menyakitkan, tapi mereka akan membantumu sehat kembali."

Lanjutkan, "Aku juga pernah sakit dan disuntik. Tapi, aku berusaha mengatasinya karena ingin sembuh dan ternyata bisa. Kamu juga pasti bisa sembuh ya, Nak."

Memang tidak semua jawaban bisa dicerna anak balita, tapi setidaknya kamu menjelaskan dengan baik tanpa berbohong pada mereka.

Pertanyaan membingungkan seperti apa yang pernah Kawan Puan dapatkan dari si kecil? Yuk, cerita di kolom komentar! (*)

 

Sumber: Bright Side
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh