Cegah Luka Inner Child, Ini 5 Kesalahan Pola Asuh yang Wajib Dihindari

Ericha Fernanda - Rabu, 17 November 2021
Kesalahan pola asuh yang sebaiknya dihindari
Kesalahan pola asuh yang sebaiknya dihindari Edwin Tan

Parapuan.co - Tidak ada orang tua yang sempurna, begitu pun pengasuhan yang diterapkan pada anak.

Pengasuhan itu seperti tahap belajar, di mana orang tua melakukan kesalahan, khawatir, bahkan melakukan hal lain yang menyakiti anak.

Kesalahan ini dapat menyebabkan anak mengalami trauma masa kecil atau inner child yang bisa terbawa hingga dewasa.

Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk menghindari kesalahan umum dalam mengasuh anak.

Baca Juga: 5 Tips Mengasuh Anak agar Tidak Keras Kepala, Salah Satunya Akui Emosi

Melansir Bright Side, inilah lima kesalahan pola asuh yang mengakibatkan luka inner child pada anak, meliputi:

1. Menghukum anak di depan orang lain

Menghukum anak di depan orang lain dapat diketahui dari memberi nasehat, berteriak, marah, memaki, dan memukul.

Akibatnya, anak merasa malu karena kepercayaan dirinya dirusak oleh orang tuanya sendiri di depan orang lain.

Sulit bagi anak melupakan momen ini, bahkan anak dapat mengembangkan gangguan mental seperti kecemasan dan isolasi.

2. Perilaku agresif

Anak-anak belajar bagaimana mengatasi masalah dengan memperhatikan orang tuanya saat menghadapi kesulitan.

Misalnya, orang tua mengekspresikan emosi negatif dengan amarah, kekerasan fisik, mengumpat, atau membentak.

Akibatnya, anak meniru perilaku agresif ini dalam keseharian sebagai caranya untuk mengatasi masalah.

Baca Juga: Ketahui 5 Kategori Kekerasan pada Anak yang Wajib Dihindari

3. Menjadi permisif atau overprotektif

Pola asuh permisif adalah membiarkan anak tumbuh menjadi pribadi yang egois atau sesukanya karena merasa berhak atas segala sesuatu.

Sementara, pola asuh overprotektif sangat kaku dalam mengatur kehidupan anak sesuai keinginan orang tua.

Pola asuh seperti ini menyulitkan anak untuk keluar dari zona nyamannya, serta kesusahan dalam beradaptasi dengan pengalaman baru.

4. Meremehkan anak

Tindakan meremehkan anak dapat berupa tidak menghargai usaha dan kerja kerasnya, melainkan hanya fokus pada nilai yang didapat.

Selain itu, kamu tidak mengakui bakat yang dimilikinya. Misalnya, anak berbakat dalam bidang seni lukis atau musik.

Tapi, kamu justru membandingkan anak dan mengintimidasinya karena tidak pandai seperti anak lainnya yang pandi ilmu sains.

Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Empati dan Kecerdasan Emosional pada Anak

5. Ketidakhadiran emosional

Ketidakhadiran emosional orang tua membuat anak kesepian secara mental, sebab tidak memiliki keterikatan dengan orang tua.

Ketidakhadiran bisa disebabkan karena orang tua yang sangat sibuk bekerja atau tidak mau tahu perkembangan anak.

Dampaknya, anak merasa tidak diperhatikan dan tidak dicintai oleh orang yang ia anggap bisa mendukung perkembangannya.

Kawan Puan, semua orang tua bisa berbuat salah. Tapi, selalu usahakan untuk hadir secara emosional, finansial, dan menunjukkan cinta pada anak, ya.

Sumber: Bright Side
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara