Ini 6 Manfaat Digitalisasi Layanan Kesehatan untuk Pasien, Simak Ya!

Anna Maria Anggita - Selasa, 16 November 2021
Pentingnya digitalisasi layanan kesehatan
Pentingnya digitalisasi layanan kesehatan kazuma seki

Parapuan.co - Pandemi yang berjalan selama 20 bulan ini mengubah preferensi pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan.

Diketahui kondisi ini mendorong terjadinya transformasi industri kesehatan lewat digitalisasi.

Di mana digitalisasi layanan kesehatan ini merupakan solusi inovatif dan menjadi sebuah kebutuhan baru bagi masyarakat.

Hal yang sama terungkap pula dalam talkshow bertajuk "Innovating Diagnostics, Shaping Healthcare, & Saving Lives," yang diselenggarakan oleh Roche Indonesia, Jumat (12/11/2021).

Baca Juga: Wakil Menteri Kesehatan Ungkap Dukungan dan Harapan tentang Telemedicine di Indonesia

Data dari Roche menuliskan angka pengguna platform layanan kesehatan digital bahkan meningkat lebih dari 70 persen dibanding dengan periode pra-pandemi.

Secara bersamaan, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mencatat penurunan kunjungan pasien non-Covid-19 ke rumah sakit hingga 80 persen. 

Lance Little selaku Managing Director Roche Diagnostics Asia Pacific menyatakan kebutuhan terhadap sistem kesehatan akan terus meningkat, di mana menurutnya dibutuhkan adopsi jangka panjang pada layanan perawatan yang lebih efisien dan efektif.

Lantas, apa saja manfaat dari layanan kesehatan yang terdigitalisasi?

Berikut ini beragam manfaat dari digitalisasi layanan kesehatan yang perlu diketahui.

1. Memudahkan pasien dalam mendapat layanan kesehatan

Dengan layanan kesehatan terdigitalisasi maka teknologi yang ada mampu membantu memenuhi kebutuhan pasien.

Mulai dari menghubungkan pasien dengan tenaga profesional di bidang kesehatan, memudahkan pembayaran, bahkan obat pun dapat diterima dengan cepat.

2. Menjaga keselamatan pasien dan tenaga kesehatan

General Director RS Cipto Mangunkusumo dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS, FIHA menyatakan layanan kesehatan terdigitalisasi menjaga keselamatan pasien.

Pasalnya, selama pandemi ini banyak pasien yang takut terkena Covid-19, alhasil mereka pun mencari layanan kesehatan tanpa harus mampir ke rumah sakit.

Maka dengan begitu pasien pun tak perlu mampir ke rumah sakit dan tenaga kesehatan juga tidak perlu bertatap muka, karena semua layanan dilakukan dengan teknologi yang ada.

"Salah satu perubahan yang paling kami rasakan adalah dengan sistem pendaftaran online dan pendaftaran terpadu mulai dari rawat jalan yang terintegrasi ke layanan admisi, penunjang dan lain-lain telah memangkas secara signifikan waktu tunggu pasien," katanya lebih lanjut.

Baca Juga: Diabetes Gestasional, Gejala Gula Darah Melonjak Tinggi pada Ibu Hamil

3. Mengontrol protokol kesehatan selama pandemi

dr. Lies Dina menuturkan layanan kesehatan yang terdigitalisasi itu juga lebih baik dalam mengontrol protokol kesehatan selama pandemi. 

Dalam arti lain, antrean pasien di rumah sakit itu tidak menumpuk, bahkan sekarang jarak pun bisa diatur.

"Ketika pasien dan tenaga kesehatan menjadi pihak yang sama-sama rentan, digitalisasi telah memberikan kemudahan bagi kami untuk bekerja dengan lebih cepat dan akurat untuk memberikan pelayanan yang terbaik," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa dengan digitalisasi, rumah sakit menuju pada layanan yang lebih baik dan smart.

4. Mengurangi peningkatan biaya dengan kualitas pelayanan yang tetap bagus.

Diungkap pula oleh Chief Information Officer PT Siloam International Hospitals Tbk Ryanto Marino Tedjomulja bahwa fasilitas kesehatan menanggung peningkatan biaya operasional dan kebutuhan pelayanan selama pandemi berlangsung agar tetap aman, standar, dan bermutu.

Penerapan inovasi teknologi dalam kegiatan operasional rumah sakit sehari-hari, dinilai dapat mengurangi peningkatan biaya-biaya, dan pasien tetap mendapat layanan kesehatan yang baik.

5. Memudahkan pasien mendapatkan fasilitas homecare

Menurut Ryanto, digitalisasi layanan kesehatan turut memudahkan pasien dalam mendapatkan fasilitas homecare.

Misalnya saja layanan homecare yang berhubungan dengan tes-tes pemeriksaan Covid-19.

Alhasil, pasien tidak perlu datang ke rumah sakit untuk mendapatkan tes Covid-19.

Tak hanya itu, Ryanto menjelaskan digitalisasi adalah hal yang perlu dan sangat mungkin dilakukan oleh penyedia kesehatan, opportunity (peluang) bagi industri kesehatan untuk berkembang lebih besar.

Baca Juga: Waspada! Inilah Gejala dan Faktor Risiko Diabetes Tipe 2 pada Anak

6. Membantu masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan

Di saat rumah sakit sedang overload capacity, masyarakat tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan.

Meski dilakukan secara digital, pasien bisa berkonsultasi layaknya layanan tatap muka.

Tapi sebagai catatan, pasien harus jujur tentang apa yang sedang dikeluhkan, sehingga dokter bisa memberi obat yang sesuai.

Kawan Puan, apakah kamu juga setuju bahwa digitalisasi layanan kesehatan akan sangat membantu para pasien di masa yang akan datang?

(*)

5 Kandungan Vitamin pada ASI yang Menunjang Perkembangan Bayi