Kisah Cut Meutia, Pahlawan Perempuan yang Ahli Strategi Perang

Arintha Widya - Selasa, 9 November 2021
Cut Nyak Meutia
Cut Nyak Meutia

Ia dan Pang Nangrooe bahkan saling bekerja sama sebagai pasukan yang berada di bawah pimpinan Teuku Muda Gantoe.

Suatu ketika, pasukan Teuku Muda Gantoe bertempur dengan Korps Marechausee di Paya Ciem.

Cut Meutia bersama para perempuan lain melarikan diri ke hutan, sementara Pang Nangroe melanjutkan perang hingga tewas pada 26 September 1910.

Mendengar suaminya gugur, Cut Meutia bangkit.

Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sembari bergerak menuju Gayo melewat hutan belantara.

Baca Juga: Kiprah Nyai Ahmad Dahlan hingga Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

Akhir hayat

Tak berselang lama, Cut Meutia bersama pasukannya ditemukan oleh Belanda di tempat persembunyian di Paya Ciem.

Belanda memintanya menyerah, tetapi ia menolak sembari tetap melawan dengan rencong (senjata khas Aceh) di tanggannya.

Lantaran melawan, Belanda menembakkan tiga peluru yang mengenai kepala dan dada Cut Meutia.

Cut Meutia pun gugur pada 24 Oktober 1910.

Jasadnya dikebumikan di Alue Kering, Aceh.

Tahun 1964, ia diberi gelar pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964.

(*)

 

Sumber: Kompas
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati