Persiapan Sekolah Tatap Muka: 7 Cara Mengajarkan Anak Menjadi Penyabar

Ratu Monita - Selasa, 9 November 2021
Mengajarkan anak penyabar dalam persiapan sekolah tatap muka.
Mengajarkan anak penyabar dalam persiapan sekolah tatap muka. itakayuki

1. Menyontohkan kesabaran

Tentu tak mudah dalam mengajak anak berangkat sekolah tepat waktu, mendampingi mengerjakan tugas sekolah, atau kegiatan lain yang sering kali membuat orang tua geregetan.

Dalam situasi-situasi inilah penting bagi orang tua untuk mempraktikkan kesabaran sehingga anak-anak akan memiliki panutan untuk diteladani dalam hal kesabaran.

Dengan kata lain, pengajaran kesabaran dalam persiapan sekolah tatap muka ini dapat dilakukan dengan orang tua yang memberikan contoh terbaiknya. 

2. Mulai dari yang sederhana

Carilah aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang dapat membuat si kecil harus menunggu untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

Satu atau dua menit sudah cukup untuk memulai mengajarkannya.

Secara perlahan anak akan belajar tentang konsep menunggu, dan saat dia mulai mengerti, kamu dapat menambah waktu menunggu untuk membuatnya menunggu sedikit lebih lama.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka : Begini Cara Mendidik Anak agar Berprestasi

3. Usahakan untuk tetap berlaku baik

Saat memberi contoh kesabaran untuk anak, selalu ingat untuk tetap tenang, tersenyum, dan mencoba untuk mengatasi masalah yang tidak diinginkan dengan positif.

Dalam persiapan pembelajaran tatap muka, hindari menunjukkan emosi marah dan mengeluh.

Karena, perilaku ini hanya membuat anak menjadi lebih tidak sabar, sebab mereka mungkin terburu-buru untuk membuat kamu merasa bahagia.

4. Dengarkan keluhan anak

Ketika anak mengeluh bahwa dia lebih suka bermain atau melakukan sesuatu selain menunggu, pastikan untuk tetap tenang dan dorong dia untuk berbicara tentang perasaannya.

Usahakan untuk memberikan respons yang serius dan coba berikan solusi.

 

5. Mengajarkan dengan menunda hal yang disukai anak

Dalam mengajarkan anak menjadi penyabar, kamu bisa membuat anak menunggu sebentar sebelum memberi mereka sesuatu yang mereka inginkan.

Sebagai contoh, jika kamu sedang mencuci piring dan anak meminta kamu untuk bermain dengannya, maka kamu dapat meminta anak untuk menunggu sampai kamu selesai, lalu pergi bermain dengannya.