Cerita IRT Asal Pekalongan, Atur Strategi Keuangan dengan Penghasilan Rp2 Jutaan

Ardela Nabila - Senin, 8 November 2021
Budgeting keuangan rumah tangga ala ibu rumah tangga asal Pekalongan.
Budgeting keuangan rumah tangga ala ibu rumah tangga asal Pekalongan. Instagram @feti_ira36

 

Parapuan.co - Beberapa waktu lalu, viral sebuah unggahan di Instagram yang dibagikan kembali di Twitter tentang seorang ibu rumah tangga yang melakukan budgeting dengan penghasilan Rp2 juta.

Pasalnya, dengan penghasilannya yang mungkin relatif kecil untuk banyak orang, ia bisa mengatur keuangannya dan menyisihkan sedikit untuk menabung dan bersedekah.

Hal itulah yang kemudian membuat banyak netizen kagum dengan ibu rumah tangga asal Pekalongan, Jawa Tengah bernama Feti Ira itu.

Pada Minggu (7/11/2021) kemarin, PARAPUAN berkesempatan untuk mendengarkan langsung cerita dari perempuan berusia 26 tahun ini.

Sebelum akhirnya mengatur strategi untuk mengelola keuangan, Feti ternyata pernah terlilit utang karena masalah perekonomian yang dialaminya usai resign dari pekerjaan tetap yang telah digelutinya.

Baca Juga: 5 Kegiatan Sehari-hari Ini Bisa Datangkan Passive Income untuk Ibu Rumah Tangga

Dari masalah yang menimpanya itulah Feti akhirnya sadar akan pentingnya budgeting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Sebelumnya, sih, setelah kena masalah. Jadi setelah terlilit dengan utang, aku cari caranya gimana biar aku terbebas dari utang, supaya uangnya cukup. Terus akhirnya aku pos-posin (uangnya),” cerita Feti.

“Dulu sebelum punya anak aku bekerja di bank swasta, setelah melahirkan aku resign. Setelah resign itu, kan, penghasilannya hanya dari satu orang jadinya. Mulai dari situ aku kesusahan, makanya terlilit utang,” lanjutnya.

Kendati demikian, ternyata kebiasaan mengatur keuangan ini sudah dilakukannya sejak masih sekolah dulu.

“Dari sekolah pun aku sudah dikasih jatah (uang jajan), jadi dari dulu sudah diajarin untuk mengelola uang sendiri,” tuturnya.

Hanya saja, kala itu sampai menikah, ia baru benar-benar disiplin mengatur keuangan setelah mengalami masalah keuangan itu.

“Dulu pas masih sama-sama bekerja sudah bikin anggaran keuangan, jadi kalau terima gaji sudah dipos-posin. Tapi, enggak sefokus sekarang. Kalau yang benar-benar diprioritaskan (budgeting) itu setelah masalah utang,” kata ibu dua anak itu. 

Baca Juga: Simak! Ini 5 Tips Atur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Kecil

Strategi Feti Ira dalam mengatur keuangannya

Dalam mengatur keuangan rumah tangga, suami Feti mempercayakan semuanya kepada sang istri.

Menurutnya, walaupun setiap rumah tangga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, salah satu hal terpenting yang bisa diterapkan adalah dengan mendahulukan kebutuhan daripada keinginan.

“Intinya, sih, kalau punya uang itu, yang kewajiban harus didahulukan. Karena aku dikasih jatah segitu, mau nggak mau ini harus cukup,” ujarnya tegas.

Lebih lanjut, selain membuat budgeting dan memastikan semua kebutuhan tercukupi, ia dan suami juga kerap mencari penghasilan tambahan.

Namun, karena penghasilan tambahan bukan merupakan penghasilan tetap, ia tidak memasukkannya ke dalam budgeting.

“Pernah ada di titik penghasilan segitu enggak cukup. Tapi kebetulan memang ada terus jalannya, seperti sambil cari-cari tambahan. Pernah juga enggak ada tambahan sama sekali, nah itu pokoknya uang segitu harus cukup,” ungkap Feti.

 
 
 
View this post on Instagram

Seperti salah satu unggahannya di Instagram beberapa hari yang lalu, di mana ia menuliskan secara rinci jumlah penghasilan dan kebutuhannya selama satu bulan.

Baca Juga: Ini Dia 4 Tips dan Trik Berhemat dalam Belanja Keperluan Rumah Tangga

Dengan pendapatan Rp 2,7 juta, ia hanya memerlukan Rp 2,5 juta untuk kebutuhan selama satu bulan.

Kemudian, jika gaji yang sudah dibagi-baginya itu masih tersisa, ia akan memasukkannya ke dalam budget sedekah, dana darurat, dan lainnya.

Kawan Puan, itulah cerita dan strategi ibu rumah tangga asal Pekalongan, Feti Ira, dalam hal mengatur keuangannya.

Semoga ceritanya bisa menginspirasi Kawan Puan yang saat ini masih kesulitan mengelola keuangan, ya!

(*)