Sedang Marak, Ini Cara Membedakan Robot Trading Asli dengan Palsu

Arintha Widya - Sabtu, 6 November 2021
Ilustrasi robot trading
Ilustrasi robot trading Nutjaree Yomjun

Parapuan.co - Robot trading sebagai platform investasi belakangan makin marak, mulai dari yang menawarkan trading kripto hingga komoditas.

Akan tetapi, sayangnya tak semua robot trading yang ada benar-benar menawarkan investasi yang menguntungkan.

Maraknya robot trading malah dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan investasi.

Jika tidak berhati-hati, Kawan Puan pun bisa menjadi korban dari penipuan investasi melalui robot trading.

Pasalnya, sebagian besar platform memang memberikan penawaran yang menggiurkan, yakni investasi minim atau nyaris nol risiko.

Jadi, paling tidak Kawan Puan perlu mengenali terlebih dahulu seperti apa sistem kerja robot trading dari platform yang ada.

Mengutip Kontan.co.id, terdapat dua platform robot trading yang mudah ditemukan masyarakat, yaitu ATG (Auto Trade Gold) dan Robot Sparta.

Baca Juga: Menabung Saham Vs. Trading Saham, Lebih Untung Mana? Ini Jawaban Pakar

1. Auto Trade Gold

ATG merupakan platform yang menawarkan penjualan robot trading untuk membantu investor mengumpulkan profit dari trading emas.

Di dalam laman ATG, disebutkan bahwa investor yang membeli robot itu bisa menikmati layanannya seumur hidup.

ATG juga mempunyai EA atau Expert Advisor yang akan fokus mencari profit antara 0,5% sampai 3% setiap hari dengan maksimal kerugian 3%.

EA sendiri ialah script algoritma yang dapat ditambahkan dalam platform trading forex.

Tujuannya, agar aplikasi tersebut bisa berjalan secara otomatis atau melakukan transaksi buy dan sell tanpa instruksi manual pengguna.

Lantas, pengguna hanya perlu memantau lantaran EA beroperasi otomatis dan dikontrol oleh tim IT di ATG.

2. Robot Sparta

Selain ATG, ada pula robot trading pada aset forex yang bernama Robot Sparta.

Platform ini mengklaim pula bahwa pengguna cuma perlu membeli robot, dan setiap transaksi akan dilakukan otomatis.

Pengguna pun cuma tinggal menerima profit tanpa harus melakukan trading apapun.

Robot Sparta menerapkan profit sharing sebesar 85% untuk pengguna dan 15% untuk pengelola.

Profit sharing ini dilakukan sekali dalam dua pekan. Jika penarikan dilakukan sebelum dua pekan, maka akan dikenakan charge sebesar 5%.

Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Trading Kripto yang Pas Bagi Pemula, Yuk Intip!

Keduanya memberikan pelayanan dan bagi hasil yang berbeda, di mana kamu perlu berhati-hati sebelum memutuskan membeli.

Pengamat dan praktisi investasi Desmond Wira menerangkan, minimal kamu harus bisa membedakan robot trading asli dan palsu terlepas dari apa yang mereka tawarkan.

Menurun Desmond, robot trading yang asli ialah yang mempunyai file berupa EA (Expert Advisor) dan memiliki ekstensi mql4 atau ex4 di MetaTrader 4 atau mql5 atau ex5 di MetaTrader 5.

Robot trading juga mesti bisa digunakan di broker forex manapun dan mesti diinstal terlebih dulu di komputer atau server.

Maka, akan lebih baik lagi jika kamu berkonsultasi pula dengan orang yang mengerti IT apabila ingin berinvestasi melalui robot trading.

"Kalau menemukan tawaran robot yang tidak ada file dan diinstal oleh pengelolanya, serta cuma bisa dipakai di broker tertentu yang tidak jelas regulasinya, apalagi ada sistem MLM dan menjanjikan profit besar, maka harus waspada," kata Desmond Wira.

Nah, Kawan Puan mesti hati-hati dan jangan asal tergiur keuntungan semata dari robot trading, ya. (*)