Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Mengenal 4 Risiko Penderita PCOS

Putri Mayla - Selasa, 26 Oktober 2021
Berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, PCOS dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.
Berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, PCOS dapat memengaruhi kesehatan reproduksi. Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Parapuan.co - Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan merupakan hal yang perlu dipahami oleh perempuan.

Terutama mengenai sindrom yang berkaitan dengan kesehatan organ area tubuh tersebut.

Salah satunya yakni sindrom Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS).

PCOS merupakan kondisi saat ovarium menghasilkan hormon androgen dalam jumlah yang tidak normal.

Baca Juga: Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Trikomoniasis

Berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, PCOS menyebabkan masalah reproduksi.

PCOS dapat mempengaruhi ovulasi yang juga berkaitan dengan masalah metabolisme.

Melansir dari Verywellhealth, perempuan dengan PCOS lebih berisiko terkena diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak, dan penyakit kardiovaskular.

Resistensi insulin hadir di sebanyak 70% perempuan dengan PCOS.

Terlepas dari berat badan dan merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap masalah metabolisme ini. 

Berikut hal-hal yang berkaitan dengan PCOS, yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.

 

1. Berisiko Kekurangan Vitamin B12

Berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, penderita PCOS berisiko kekurangan vitamin B12.

Metformin dan pil kontrasepsi oral adalah dua obat yang paling umum digunakan untuk mengobati PCOS.

Banyak yang tidak menyadari bahwa kedua obat ini dapat mengganggu penyerapan vitamin B12.

Kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan kerusakan saraf dan saraf permanen.

Gejala umum pada mereka yang kekurangan vitamin B12 termasuk perubahan suasana hati, kelelahan, dan mati rasa atau kesemutan di lengan, jari, kaki, dan kaki mereka.

Konsultasikan ke dokter mengenai kadar vitamin B12.

Baca Juga: 4 Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan yang Buat Sulit Hamil

2. Memengaruhi ASI

Perempuan dengan PCOS dapat mengalami lebih banyak kesulitan menghasilkan pasokan air susu yang cukup untuk menyusui anak-anak mereka. 

Hal ini dikaitkan dengan ketidakseimbangan hormon dari tingkat androgen dan insulin yang lebih tinggi, yang dapat mengganggu produksi ASI.

Teori lainnya yakni ketidakseimbangan hormon selama masa pubertas dapat mengganggu perkembangan jaringan payudara yang tepat.

Jika kamu mencoba untuk hamil atau sedang hamil, pastikan untuk memberi tahu dokter dan konsultan laktasi bahwa kamu menderita PCOS.

Berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan Asi, Dokter akan memberikan strategi efektif untuk meningkatkan suplai ASI.

3. Menderita Gangguan Mood

Perempuan dengan PCOS juga berisiko lebih tinggi mengalami gangguan mood.

Kecemasan, depresi, dan depresi bipolar telah terbukti lebih sering terjadi pada perempuan dengan PCOS.

Gangguan mood mungkin lebih sering terjadi pada wanita PCOS karena ketidakseimbangan hormon.

Di sisi lain, PCOS merupakan kondisi yang dapat berkaitan dengan gejala metabolisme, reproduksi, dan dermatologis seperti rambut rontok. 

Selanjutnya, konsultasikan dengan dokter mengenai perubahan mood untuk membantu kamu.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Mengenal Amenorrhea

4. Bisa Hamil

PCOS adalah penyebab utama infertilitas ovulasi. Tapi itu bukan berarti kamu tidak bisa hamil.

Ada kemajuan baru dalam kedokteran reproduksi selama dekade terakhir yang bertujuan untuk membantu perempuan dengan PCOS untuk hamil.

Salah satu kemajuan ini adalah penggunaan letrozole, yang telah terbukti lebih efektif daripada Clomid untuk induksi ovulasi pada perempuan PCOS.

Tak hanya itu, suplemen makanan inositol dapat membantu meningkatkan kualitas sel telur dan memulihkan siklus menstruasi. 

Selain itu berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, penderita PCOS juga dapat melakukan diet dan gaya hidup sehat untuk mengobati PCOS.

(*)

Sumber: Verywellhealth
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara