Sejarah Pendidikan dan Profesi Dokter di Indonesia, Dulu Jadi Mantri

Arintha Widya - Minggu, 24 Oktober 2021
Dokter perempuan
Dokter perempuan rudi_suardi

Pendidikan dan Profesi Dokter dalam Sejarah

Melansir laman resmi Fakultas Kedokteran UI, pendidikan kedokteran di Indonesia disebut lahir pada tanggal 2 Januari 1849 berdasarkan Keputusan Gubernemen No. 22.

Ketika itu, awal penyelenggaraan pendidikan kedokteran masih dilaksanakan di Rumah Sakit Militer.

Dua tahun kemudian, tepatnya Januari 1851, akhirnya dibuka Sekolah Pendidikan Kedokteran di Waltevreden.

Lulusan Maltevreden diberi gelar Dokter Djawa melalui Surat Keputusan Gubernemen tanggal 5 Juni 1853 No. 10, dan hanya dipekerjakan sebagai Mentri Cacar.

Baca Juga: Hari Jantung Sedunia: Langkanya Dokter Spesialis Jantung di Indonesia

Setelah sepuluh tahun, pendidikan kedokteran berubah sistem dan lulusannya bisa menjadi dokter yang berdiri sendiri.

Pada 1864, pendidikan dokter menjadi tiga tahun yang lulusannya diperbolehkan praktik di bawah pengawasan dokter Belanda.

Di tahun 1898, akhirnya berdiri sekolah kedokteran yang bernama Stovia atau School tot Opleiding voor Indische Artsen.

Kala itu, pendidikan dokter baru bisa diselesaikan setelah sembilan tahun, yaitu dua tahun pengenalan dan dua tahun pendidikan.

Sumber: Universitas Indonesia
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda