Retinol yang menyebabkan iritasi membuat kandungan bakuchiol mulai dilirik oleh para beauty enthusiast sebagai produk anti-aging.
Pada akhirnya, bakuchiol menjadi kandungan skincare viral di TiKTok.
Tak sampai di situ, dr. Ruri menyampaikan terdapat penelitian ilmiah yang dilakukan oleh ilmuwan di California dalam Jurnal Internasional Ilmu Kosmetik.
Dalam jurnal tersebut, dijelaskan kemiripan efek anti-aging bakuchiol dengan retinol.
"Walaupun bakuchiol dan retinol berbeda secara struktur molekuler, namun bakuchiol menunjukkan kemampuan untuk berfungsi sebagai fungsional analog dengan retinol (analog fungsional: senyawa kimia yang memiliki fitur sifat fisik, biokimia, & farmakologis)," ujar dr. Ruri D. Pamela, Sp.KK.
Terkait isu efek samping bakuchiol yang dinilai sama dengan retinol yakni membuat kulit terkelupas, dr. Ruri pun memberikan pendapatnya.
dr. Ruri D. Pamela, Sp.KK meluruskan isu efek samping bakuchiol yang dianggap sama dengan retinol.
Menurutnya, efek samping bakuchiol jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan retinol.
"Dari penelitian yang dipublikasikan tahun 2018, menyatakan bahwa bakuchiol tetap ada efek iritasi namun lebih ringan dibandingkan retinol," jelas dokter Ruri.
Dokter yang menyelesaikan PPDS Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin di Universitas Padjadjaran ini kemudian memaparkan keunggulan dari kandungan bakuchiol sebagai perawatan kecantikan populer di TikTok dibanding dengan retinol.
Baca Juga: Risiko Beli Produk Skincare Viral di TikTok dalam Bentuk Share In Jar
