3 Tips Memilih Rekan Bisnis yang Tepat dari Pakar Usaha, Apa Saja?

Tentry Yudvi Dian Utami - Kamis, 21 Oktober 2021
Bisnis bareng sahabat atau pun pasangan.
Bisnis bareng sahabat atau pun pasangan. Love portrait and love the world

Parapuan.co - Tak ada yang mudah untuk memulai bisnis bareng teman, terutama di masa pandemi Covid-19.

Pilih rekan bisnis itu ibaratnya memang seperti mencari jodoh, karena kita perlu pilih teman yang memang tepat dan bisa bekerja sama dengan baik.

Membangun bisnis bersama rekan yang tepat memang dapat mengakselerasi performa sebuah bisnis, karena kehadiran individu lain di dalam bisnis dapat memperluas perspektif, menambah teman bertukar pikiran, menyeimbangkan beban pekerjaan, hingga sinergi modal usaha.

Setiap individu pastinya memiliki kebebasan untuk memilih rekan bisnisnya, baik bersama orang yang baru dikenal, teman dekat, pasangan, bahkan keluarga sekalipun.

Namun, terlepas dari status hubungan yang telah dibangun dengan rekan bisnis tersebut, penilaian awal saat memilih rekan bisnis harus tetap dilakukan secara objektif agar tidak menimbulkan penilaian yang bias.

Baca Juga: Ingin Memenangkan Persaingan sebagai Dropshipper? Perhatikan 2 Hal Ini

Ini juga selaras dengan Eka Nilam, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay.

“Kami menyadari bahwa fase awal membangun sebuah bisnis membutuhkan persiapan yang sangat kompleks. Untuk itu, menggandeng rekan bisnis dapat menjadi salah satu solusi efektif karena sinergi dari beberapa individu sekaligus dapat membantu meningkatkan efektivitas setiap proses yang ada di dalamnya.

Namun, sama halnya dengan mempersiapkan modal dan strategi bisnis, memilih rekan bisnis yang tepat juga bukan perkara mudah dan butuh persiapan yang matang,” tutur Eka Nilam.

Tak hanya Eka, beberapa pelaku usaha yang membangun bersama teman juga punya pengalaman unik sendiri. Kawan Puan, tentunya bisa mengikutinya, lho.

Berikut ulasannya.

Tujuan Sama

Salah satu pondasi yang dibutuhkan dalam mengembangkan bisnis bersama rekan dapat mulai dibangun dengan mencari rekan bisnis yang memiliki keterampilan berbeda.

Pada dasarnya setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, keterampilan berbeda dapat membantu para pemilik bisnis untuk saling melengkapi satu dengan lainnya dalam mendorong perkembangan bisnis.

Irvan Helmi, Co-Founder and Director of Anomali Coffee & Pipiltin Cocoa mengungkapkan, “Memilih rekan bisnis bukan hanya sekadar berlandaskan alasan sudah kenal baik sejak lama.

Meskipun saya memilih menjadikan sahabat lama dan kakak saya sendiri sebagai rekan bisnis, saya tidak pernah mengenyampingkan kriteria utama yang saya cari dari seorang rekan bisnis yang baik, yaitu adanya perbedaan keterampilan untuk saling melengkapi,” ujarnya.

Baca Juga: Kawan Puan, ini 5 Strategi Marketing yang Tepat untuk Para Dropshipper

Selain itu, Irvan mengatakan kalau dia dengan rekannya tersebut akhirnya membagi tugas dalam mengurusi bisnis.
Di mana, sang partner bertugas untuk mengatur keuangan dan strategi bisnis.

“Saya lebih fokus menangani hal yang berhubungan dengan marketing dan kualitas produk, sedangkan rekan saya, Agam, menangani keuangan bisnis dan strategi bisnis secara garis besar.

Alhasil, saya banyak belajar dari Agam tentang strategi menjalankan bisnis dan pengalaman tersebut saya terapkan saat saya membangun Pipiltin Cocoa bersama kakak saya.

Sedangkan, kakak saya yang memang lebih mahir di bidang marketing lebih fokus menangani strategi marketing Pipiltin Cocoa. Perbedaan keterampilan inilah yang dapat menjadi sebuah nilai tambah yang membuat kami memiliki perspektif yang lebih luas dalam mencapai tujuan bisnis,” pungkasnya.

Berkomitmen kuat dan mengutamakan profesionalitas

Selain keterampilan, rekan bisnis juga pastinya harus mengemban komitmen yang kuat, sehingga tiap individu yang terlibat di dalamnya bersedia mengenyampingkan keakuan dan fokus memberikan 100 persen usahanya untuk mencapai tujuan bisnis yang telah dirancang bersama.

“Bisnis merupakan usaha jangka panjang yang harus terus diupayakan.

Ketika memutuskan untuk membangun Burgreens bersama Max, sekalipun Max merupakan pacar saya pada saat itu, namun kami menyepakati beberapa hal mendasar yang dituangkan ke dalam perjanjian kerja sama yang sah.

Dengan begitu, kami bisa menjaga profesionalitas berbekal komitmen yang telah kami tentukan bersama dan tidak lagi membawa status ‘teman’, ‘pacar’, atau ‘saudara’, tetapi semua dilakukan atas kelangsungan bisnis dan tujuan bersama,” ujar Helga Angelina, Co-founder dan CEO Burgreens & Green Rebel.

Baca Juga: Pakaian hingga Buku, Ini 5 Jenis Barang yang Laku Dijual Preloved

Memiliki nilai-nilai kehidupan yang sama

Setiap orang memiliki nilai-nilai kehidupan yang mereka pegang teguh dalam menjalani kehidupan.

Penting bagi pelaku bisnis untuk memahami nilai-nilai hidup yang dipegang teguh oleh rekan bisnis mereka.

Memiliki beberapa nilai kehidupan yang sama dapat membantu mereka saling memahami dan menciptakan hubungan bisnis yang lebih langgeng.

“Kepribadian setiap orang memang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, perbedaan tersebut dapat disatukan dengan nilai-nilai kehidupan yang mereka pegang teguh.

Kedua individu atau lebih dapat dikatakan cocok satu sama lain untuk menjalin hubungan bisnis jangka panjang apabila mereka memegang beberapa nilai-nilai kehidupan yang saling beririsan,” jelasnya.

Misalnya, kedua individu ini sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran, maka mereka pun akan cenderung menjalankan bisnis dengan saling terbuka dan jujur dalam berkomunikasi.

“Setiap individu yang memegang beberapa nilai kehidupan yang sama akan lebih mudah untuk saling memahami dan berempati satu sama lain sehingga dapat lebih bijak saat menghadapi konflik bersama,” tutup dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ., sebagai seorang psikiater. (*)