Ini Alasan Mengapa Riset Bahan Skincare dalam Bisnis Kecantikan

Tentry Yudvi Dian Utami - Kamis, 7 Oktober 2021
Ilustrasi berbagai koleksi kosmetik
Ilustrasi berbagai koleksi kosmetik bojanstory

“Rencananya hasil penelitian kestabilan mawar dan centella asiatica ini akan diterapkan akhir 2021 atau awal 2022,” kata Netty Kristina, Head of R&D PT Nose Herbalindo.

Dan untuk langkah selanjutnya, mulai awal tahun 2022 Nose Herbalindo juga akan mulai aktif melakukan penelitian sejenis dan bekerja sama dengan universitas ternama lainnya di Indonesia.

“Rencananya, kami akan melakukan penelitian bahan aktif pada sebuah tanaman yang berfungsi sebagai photoprotector,” ungkap Netty.

Melimpahnya kekayaan alam Indonesia juga sangat membantu ekonomi Indonesia dimana kegiatan ekspor didominasi oleh komoditas raw material.

Baca Juga: UMKM Skincare Berbagi Resep Sukses di Tengah Pandemi, Ini Rahasianya!

Presiden Indonesia Jokowi berharap kedepannya, ekspor raw material mulai digantikan dengan ekspor barang jadi. 

Pemerintah Indonesia melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) juga kian gencar melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat tradsional melihat potensi kekayaan hayati Indonesia.

Hal ini dijadikan Nose Herbalindo sebagai motivasi untuk menghasilkan produk kosmetik berkualitas tinggi dengan melakukan inovasi di bidang kosmetik dengan melakukan penelitian-penelitian menarik, termasuk untuk eksplorasi bahan baku kosmetik maupun metode formulasi terbaru.

“Kebutuhan produk kosmetik dengan riset mendalam di Indonesia semakin tinggi sehingga setidaknya Nose akan melakukan dua penelitian setiap tahunnya.

Ini karena konsumen saat ini sudah lebih cerdas dan kritis, sehingga kami sebagai perusahaan manufaktur kosmetik harus bisa menyediakan produk kosmetik berdasarkan riset sains,” lanjutnya.