Begini Strategi Mengelola Keuangan Saat Masih Lajang dan Menikah

Putri Mayla - Selasa, 28 September 2021
Beda mengelola keuangan saat masih lajang dan sudah menikah.
Beda mengelola keuangan saat masih lajang dan sudah menikah. AzmanL

Parapuan.co - Mengelola keuangan merupakan hal dasar yang penting dilakukan saat kamu sudah memiliki penghasilan.

Dengan mengelola keuangan, aliran keuangan dapat lebih terperinci. Terlebih lagi jika kamu ingin merencanakan masa depan yang merdeka finansial.

Tak hanya itu, saat mengelola keuangan detail, cermat, dan tak ada gangguan, kamu dapat menyisihkannya untuk investasi.

Namun pastikan jika kamu memulai investasi tanpa menggangu keuangan untuk kebutuhan.

Rupanya, mengelola keuangan saat masih lajang dan sudah menikah memiliki perbedaan dalam cara pengelolaannya.

 

Terdapat pos-pos pengeluaran yang perlu diperhatikan melihat dari status perkawinan saat ini.

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Keuangan untuk Pasangan Muda yang Baru Menikah

Seperti melansir dari Kompas, berikut cara mengelola keuangan bagi lajang maupun yang sudah menikah ala Prita Ghozie seorang perencana keuangan.

1. Mengelola keuangan bagi lajang

Bagi Kawan Puan yang masih lajang atau generasi milenial, terutama fresh graduate, Pria memberi saran untuk sadar diri dengan kemampuan finansial.

Maksudnya yaitu jangan mengikuti tren jika kondisi keuangan masih pas-pasan.

Selanjutanya, keuangan dibagi dalam dua pos pengeluaran sebesar 25 persen dan 75 persen.

"UMP (Upah Minimum Provinsi) memang hanya bisa dibagi dua pos, yaitu 75 persen untuk komitmen-komitmen seperti pembayaran kos, kontrak, dan kewajiban lainnya. Sementara 25 persen untuk menabung dan dana darurat," jelas Prita.

"Jadi kita hidup memang harus 75 persen dari apa yang kita hasilkan. Sudah gampang banget, ngapain ribet," tambahnya.

 

2. Mengelola keuangan bagi yang sudah menikah

Sementara bagi Kawan Puan yang sudah menikah, prinsip mengelola uang agak berbeda dengan saat masih lajang.

Saat masih lajang, prinsip Upah Minimum Provinsi (UMP) hanya untuk menghidupi diri sendiri.

Sedangkan saat menikah UMP akan menghidupi kamu, pasangan, dan anak.

Sehingga, jika UMP tidak mencukupi perlu ditambah dengan penghasilan tambahan.

"Misalnya, istrinya ada di rumah, ya kita harus kreatif," ungkapnya.

Terlebih lagi saat ini merupakan era 4.0, bukan seperti zaman dahulu yang belum ada sarana memadai.

Baca Juga: Setelah Perempuan Menikah, Perlukah Punya Rekening Bersama Pasangan?

Hari ini tidak harus bekerja di kantor untuk menghasilkan uang.

Mendapatkan penghasilan tambahan bisa didapatkan dengan menjadi freelancer atau mungkin ada pekerjaan tambahan lain yang tidak terlalu terikat waktu yang tidak akan mengganggu pekerjaan yang lain.

"Sarananya sudah banyak banget. Zaman dulu orang jualan harus punya toko, zaman sekarang sudah bisa pakai gadget. Tinggal masalahnya mau berubah enggak?," papar Prita.

Nah Kawan Puan, itu tadi beda mengelola keuangan saat masih lajang dan sudah menikah.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memiliki penghasilan tambahan, terutama di era yang serba digital saat ini.

Semoga informasi ini dapat membantu kamu mengatur strategi untuk mengelola keuangan demi mencapai tujuan finansial yang diinginkan, ya.

(*)

 

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh