Duh, Menurut Survei IBCWE Kondisi Mental Pekerja Semakin Memburuk

Tentry Yudvi Dian Utami - Sabtu, 25 September 2021
Cara mencegah entrepreneur tidak burnout
Cara mencegah entrepreneur tidak burnout staticnak1983

Upah lebih rendah

Produktivitas pekerja mulai memulih sejak dampak di awal pandemi COVID-19.

Namun pada survei Desember 2020, sebanyak 13 persen pekerja mengatakan, mereka mengalami produktivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan situasi pra pandemi, dan 54 persen mengatakan, mereka bekerja lebih sedikit sebagai akibat dari dampak negatif yang mereka alami.

Meskipun terjadi peningkatan di antara dua survei, 43 persen pekerja masih mendapatkan upah yang lebih rendah.

Pekerja dengan pendapatan yang lebih rendah dan yang belum terlalu senior memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kehilangan pendapatan.

Hampir semua dampak COVID-19 dirasakan lebih buruk oleh pekerja di sektor jasa, terutama untuk pekerja sektor hotel dan restoran, yang bisnisnya terdampak oleh kebijakan penguncian wilayah (lockdown).

Namun, empat dari lima orang pegawai mengatakan, COVID-19 mendatangkan perubahan positif dalam kehidupan kerja mereka.

Perubahan positif yang paling sering disebutkan adalah akses terhadap pengaturan kerja yang lebih fleksibel, seperti yang dikatakan oleh 54 persen responden perempuan dan 49 persen responden laki-laki.

Baca Juga: Lowongan Kerja Startup untuk Fresh Graduate di Traveloka, Berminat?

Upaya Perusahaan

Sementara itu, banyak juga perusahaan yang memberikan dukungan kepada para pekerja mereka selama pandemi berlangsung, seperti;

1. Menyadari berbagai faktor yang memengaruhi stress para pekerja terutama terhadap kesehatan mental mereka, dan yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya tanggung jawab di rumah.

2. Dukungan yang relevan, sesuai kebutuhan (tersasar), termasuk: pengaturan kerja yang fleksibel, cuti berbayar secara utuh maupun sebagian, pengasuhan anak, bantuan teknis agar dapat bekerja di rumah, layanan untuk kesehatan mental dan penanganan stres, pelatihan kerja dan peningkatan keterampilan.

3. Menggunakan data dan analisis untuk lebih memahami, dan memenuhi kebutuhan pekerja, terutama pegawai yang paling terdampak.

4. Berkomunikasi dengan para pegawai mengenai dukungan yang ditawarkan dan tanggapi kekhawatiran para pekerja mengenai masa depan bisnis dan keamanan pekerjaan mereka.(*)