Maia Estianty Idap Penyakit Kulit Rosacea, Ini Penyebab dan Gejalanya

Ericha Fernanda - Kamis, 23 September 2021
Maia Estianty mengidap penyakit kulit rosacea
Maia Estianty mengidap penyakit kulit rosacea YouTube Maia AlElDul TV (via Kompas.com)

Parapuan.co - Musisi Maia Estianty baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya mengidap penyakit kulit rosacea yang sulit disembuhkan, bahkan belum ada obatnya.

Hal ini diungkapkannya melalui Instagram pribadinya di @maiaestiantyreal.

"Panas tapi tidak berkeringat. Walapun kulitku mengidap penyakit Rosacea, walaupun nggak boleh kena matahari, bodo ah," ungkap Maia Estianty.

"Palingan keluar jerawat sama muka merah, yang penting enjoy life. Bahagia itu bersyukur. Merah aja," ia melanjutkan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Maia Estianty (M.E) The Queen (@maiaestiantyreal)

Baca Juga: Ari Lasso Mengidap Kanker Langka DLBCL, Ini Penyebab dan Gejalanya

Selain di Instagram, Maia juga menceritakan penyakit rosacea yang dideritanya melalui kanal YouTube MaiaAlElDul TV yang diunggah pada Selasa, 14 September 2021.

"Jadi, aku tuh menderita penyakit rosacea, rosacea itu penyakit kulit keturunan. Tampak seperti jerawat tapi enggak, kulitnya merah. Itu susah disembuhin, bahkan munggin enggak bisa disembuhin," ujar Maia.

Inilah alasan mengapa Maia sering melakukan perawatan rutin untuk mengontrol penyakitnya.

Beruntungnya, ia bisa melakukan perawatan di klinik kecantikannya sendiri yang ada di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Apa itu penyakit kulit rosacea?

Mengutip Healthline, rosacea adalah penyakit kulit kronis dan penyebab pastinya masih belum diketahui, serta tidak ada obatnya.

Gejala khas rosacea adalah benjolan kecil, merah, berisi nanah pada kulit yang muncul selama flare-up.

Biasanya, rosacea hanya memengaruhi kulit di hidung, pipi, dan dahi.

Flare-up sering terjadi dalam siklus. Ini berarti seseorang akan mengalami gejala selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, gejalanya akan hilang, dan kemudian kembali lagi.

Baca Juga: Penampilannya Berubah, Cornelia Agatha Ternyata Alami Penyakit Ini Belasan Tahun hingga Tubuhnya Membengkak

Penyebab

Rosacea sering berkembang pada orang berusia antara 30 dan 50 tahun.

Ini juga lebih sering terjadi pada orang yang berkulit putih, memiliki rambut pirang, dan mata biru.

Ada juga hubungan genetik dengan rosacea. Seseorang lebih mungkin mengembangkan rosacea jika ia memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.

Perempuan juga lebih mungkin mengembangkan kondisi ini daripada laki-laki.

Namun, laki-laki yang mengalami kondisi tersebut sering kali memiliki gejala yang lebih parah.

Penyebab rosacea belum ditentukan. Ini mungkin kombinasi dari faktor keturunan dan lingkungan.

Diketahui bahwa beberapa hal dapat memperburuk gejala rosacea, termasuk:

  • Makan makanan pedas
  • Makanan yang mengandung senyawa cinnamaldehyde, seperti kayu manis, coklat, tomat, dan jeruk
  • Minum kopi atau teh panas
  • Memiliki bakteri usus Helicobacter pylori
  • Tungau kulit yang disebut demodex dan bakteri yang dibawanya yaitu Bacillus oleronius
  • Adanya cathelicidin (protein yang melindungi kulit dari infeksi)

Gejala

Melansir Mayo Clinic, ada gejala dan tanda-tanda tertentu ketika seseorang menderita penyakit kulit rosacea yang meliputi:

1. Wajah memerah

Penyakit kulit rosacea dapat menyebabkan rona merah atau kemerahan yang terus-menerus di bagian tengah wajah.

2. Vena yang terlihat

Pembuluh darah kecil di hidung dan pipi seseorang akan pecah dan menjadi terlihat.

3. Benjolan atau bengkak

Banyak orang dengan rosacea juga mengembangkan jerawat di wajah mereka yang menyerupai jerawat.

Benjolan ini terkadang berisi nanah.

4. Sensasi terbakar

Area kulit yang terkena rosacea mungkin terasa panas dan menjadi sensitif.

5. Masalah mata

Banyak orang dengan rosacea juga mengalami mata dan kelopak mata yang kering, iritasi, bengkak.

Ini dikenal sebagai rosacea okular. 

Pada beberapa orang, gejala mata mendahului gejala kulit.

6. Hidung membesar

Seiring waktu, rosacea dapat menebalkan kulit di hidung, menyebabkan hidung tampak bulat (rhinophyma).

Kondisi ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan.

Baca Juga: Rahasia Sehat Awet Muda di Usia 36 Tahun, Song Joong Ki Jalani Puasa

 

(*)

Pemberian Vaksinasi PCV Jadi Langkah Penting Pencegahan Penyakit Pneumonia