Kisah Linda Amalia Sari Bangun Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YKPI)

Putri Mayla - Rabu, 22 September 2021
Linda Amalia Sari Gumelar mendirikan Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YPKI).
Linda Amalia Sari Gumelar mendirikan Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YPKI). Kompas

Parapuan.co - Linda Amalia Sari Gumelar atau biasa dikenal Linda Gumelar,  Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Era SBY ini hadir dalam Talkshow dan Webinar yang digelar oleh Professional Women’s Week 2021, pada Selasa, (21/9/2021).

Dalam rilis yang diterima PARAPUAN, di sesi talkshow bertajuk Perempuan Bangkit saat Mengalami Perubahan Drastis dalam Hidupnya, Linda Amalia Sari Gumelar berpendapat mengenai kaum perempuan dengan sifat dasar yang penuh kasih sayang.

Dengan sifat dasar yang penuh kasih sayang sekaligus dengan karakteristik perempuan yang multitasking, tidak sulit bagi mereka untuk melakukan pekerjaan sosial ditengah urusan domestik maupun tuntutan pekerjaan.  

Founder Yayasan Kanker Payudara Indonesia ini mendorong perempuan agar mampu bangkir dari kondisi apapun bahkan pada situasi drastis dalam kehidupannya.

Menurutnya, kaum perempuan harus sadar mengenai perannya dalam pembangunan yang setara dengan pria.

Baca Juga: Franka Soeria, Orang di Balik Berkembangnya Modest Fashion Indonesia

Selanjutnya, perempuan harus dimotivasi untuk mengeksplore dan meningkatkan kemampuan dalam setiap peran yang dijalankannya.

Ia berpesan supaya jangan terlalu lama berada di 'sudut ruangan’ ketika tengah berada pada posisi terendah dalam hidup.

"Berusahalah untuk segera bangkit, karena pada saat Anda merasa sendiri , saat terpuruk meratapi nasib maka matahari akan tetap bersinar di pagi hari, bulan akan tetap keluar di malam hari. Artinya hidup ini akan terus berjalan, sehingga berusahalah untuk bangkit. Karena masih banyak hal positif yang dapat dilakukan," ujar Linda.

Linda sempat mengalami titik terendah dalam hidupnya, tepatnya sekitar 25 tahun silam kala dirinya divonis menderita kanker payudara.

Saat itu dia dan sang suami, Agum Gumelar tengah menikmati kesuksesan dalam karier.

Di usianya 46 tahun, ia menjabat sebagai anggota DPR dan memimpin organisasi Korwani, serta suaminya juga memiliki karier bagus di kesatuannya.

Kemudian vonis kanker payudara datang dan membuatnya syok selama dua minggu hanya berdiam diri di kamar, ia tidak mau bertemu orang.

Ia bersyukur karena ada suami dan anak-anak yang menguatkan.

Terlebih lagi, ia mengenang pesan ibunya bahwa menjadi perempuan itu harus tangguh dan mandiri.

Istilah perempuan 'di sudut ruangan' menurut Linda adalah gambaran perempuan yang tengah terpuruk dan hanya meratapi nasibnya.

Istilah tersebut diperolehnya dari sebuah nasehat yang disampaikan salah seorang sahabat terbaiknya.

Maknanya yakni perasaan sedih, marah, kecewa , syok adalah hal yang lumrah terjadi pada saat seseorang mendapatkan sebuah peristiwa tidak mengenakkan dalam hidupnya. Tapi jangan terlalu larut dalam suasana kesedihan itu, bangkitlah berdiri.

Baca Juga: Sosok Evita Chu, Desainer asal Indonesia yang Buat Baju untuk Michelle Obama dan Jenie Blackpink

Setelah mendengar nasehat tersebut Linda melakukan pengobatan ke negeri Belanda, karena pada saat itu fasilitas pengobatan kanker payudara di dalam negeri masih terbilang langka.

Pada masa pengobatannya, Linda memiliki nazar jika Allah memberikannya umur panjang, ia akan membuat orang lain khususnya kaum perempuan dapat sembuh dari kanker payudara.

Saat ini melalui Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YKPI), Linda berkiprah memberi edukasi, pendampingan kepada pasien kanker untuk tetap bersemangat mengejar kesembuhan.

"Walaupun seringkali perasaan kita naik turun karena mendampingi pasien kanker yang meninggal dunia, sementara anak-anaknya masih kecil.

Kami turun ke daerah-daerah memberikan edukasi tentang kanker, memberi pemahaman jika sudah divonis kanker jangan pergi ke pengobatan alternatif, tradisional tapi lakukan pengobatan secara medis. Karena penyakit berkejaran dengan waktu,” ungkapnya.

Linda juga tidak menafikkan bahwa pembentukan karakter diri sejak dini perlu dilakukan, agar ketika menghadapi kondisi tak terduga, seorang perempuan dapat menghadapinya dengan tenang.

"Saya bersyukur memiliki ibu yang menempa saya untuk menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Jadi pembentukan karakter diri harus dibentuk sejak dini, karena hal ini akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan," tuturnya.

Linda memberikan beberapa tips kepada para perempuan millennial apabila menghadapi masalah yang berat dalam kehidupannya, diantaranya:

Baca Juga: Sosok Alexandria Ocasio, Politikus Perempuan USA yang Kritik Met Gala Lewat Gaunnya

1. Selalu siap untuk hal yang tidak diharapkan

2. Bersahabat atau memahami dan menerima kenyataan ,jangan ditolak atau tidak mau menerima keadaaan bahkan sampai menyesali masa lalu. Hal yang paling baik ; bersahabatlah dengan diri kita

3. Tetap mengupayakan solusi terbaik

4. Berpikir positif . Karena orang yang selalu berpikir negative akan menjadi orang yang tidak puas.

“Melihat sesuatu jangan dalam satu sisi saja, tapi lihatlah dalam berbagai sisi. Berusahalah untuk berpikir positif, jangan curiga, berburuk sangka. Karena ini akan merusak diri sendiri. Berpikiran negative hanya buang-buang waktu saja,” pungkas Linda.

(*)