Kisah Linda Amalia Sari Bangun Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YKPI)

Putri Mayla - Rabu, 22 September 2021
Linda Amalia Sari Gumelar mendirikan Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YPKI).
Linda Amalia Sari Gumelar mendirikan Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YPKI). Kompas

Ia bersyukur karena ada suami dan anak-anak yang menguatkan.

Terlebih lagi, ia mengenang pesan ibunya bahwa menjadi perempuan itu harus tangguh dan mandiri.

Istilah perempuan 'di sudut ruangan' menurut Linda adalah gambaran perempuan yang tengah terpuruk dan hanya meratapi nasibnya.

Istilah tersebut diperolehnya dari sebuah nasehat yang disampaikan salah seorang sahabat terbaiknya.

Maknanya yakni perasaan sedih, marah, kecewa , syok adalah hal yang lumrah terjadi pada saat seseorang mendapatkan sebuah peristiwa tidak mengenakkan dalam hidupnya. Tapi jangan terlalu larut dalam suasana kesedihan itu, bangkitlah berdiri.

Baca Juga: Sosok Evita Chu, Desainer asal Indonesia yang Buat Baju untuk Michelle Obama dan Jenie Blackpink

Setelah mendengar nasehat tersebut Linda melakukan pengobatan ke negeri Belanda, karena pada saat itu fasilitas pengobatan kanker payudara di dalam negeri masih terbilang langka.

Pada masa pengobatannya, Linda memiliki nazar jika Allah memberikannya umur panjang, ia akan membuat orang lain khususnya kaum perempuan dapat sembuh dari kanker payudara.

Saat ini melalui Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YKPI), Linda berkiprah memberi edukasi, pendampingan kepada pasien kanker untuk tetap bersemangat mengejar kesembuhan.

"Walaupun seringkali perasaan kita naik turun karena mendampingi pasien kanker yang meninggal dunia, sementara anak-anaknya masih kecil.

Kami turun ke daerah-daerah memberikan edukasi tentang kanker, memberi pemahaman jika sudah divonis kanker jangan pergi ke pengobatan alternatif, tradisional tapi lakukan pengobatan secara medis. Karena penyakit berkejaran dengan waktu,” ungkapnya.

Linda juga tidak menafikkan bahwa pembentukan karakter diri sejak dini perlu dilakukan, agar ketika menghadapi kondisi tak terduga, seorang perempuan dapat menghadapinya dengan tenang.