Ingin Berkarier Jadi Interpreter? Ini Pendidikan yang Harus Ditempuh

Arintha Widya - Selasa, 21 September 2021
Ilustrasi karier sebagai interpreter
Ilustrasi karier sebagai interpreter Alexander Suhorucov

Parapuan.co - Kawan Puan tertarik untuk berkarier menjadi seorang interpreter profesional?

Jika iya, kamu harus tahu dulu pendidikan yang perlu ditempuh untuk menjadi interpreter.

Paling tidak, untuk menjalani karier sebagai interpreter, kamu harus menempuh pendidikan minimal sampai meraih gelar sarjana.

Sarjana jurusan apa yang diperlukan dan jenjang apa lagi yang mesti ditempuh untuk berkarier sebagai interpreter?

Temukan jawabannya pada keterangan seperti dilansir dari Gramedia.com berikut ini, yuk!

Baca Juga: Beda dari Penerjemah, Ini Tantangan Profesi Interpreter yang Bergaji Besar

Pendidikan S1

Seorang interpreter paling tidak harus memiliki gelar pendidikan minimal S1 di bidang bahasa dan/atau sastra.

Jurusan kebahasaan yang bisa kamu ambil di antaranya, Sastra Inggris, Arab, Jepang, Mandarin, Korea, Belanda, Perancis, Jerman, Rusia, dan sebagainya.

Di jurusan sastra, kamu akan mempelajari sejumlah materi di bidang kebahasaan, kesusastraan, dan kebudayaan.

Jadi, kamu tidak hanya akan memahami soal kosakata, struktur gramatika, maupun kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan mendengar.

Sebagai interpreter, kamu wajib pula mempelajari dan mengetahui sejarah dan budaya karena bahasa tidak lepas dari kedua hal tersebut.

Tak cukup sampai di situ, kamu juga bakal memperdalam wawasan yang penting untuk seorang interpreter.

Yaitu wawasan mengenai fonologi (ilmu bunyi), morfologi (bentuk kata), sintaksis (ilmu tentang bentuk frasa dan klausa), semantik (makna), pragmatik (ujaran), dan macam-macam cabang lain.

Dengan mempelajari semua cabang ilmu sastra itu, kamu bisa menjadi seorang interpreter yang cakap dan profesional.

Tentu saja, dengan begitu klien juga akan menaruh kepercayaan penuh untuk memanfaatkan jasamu.

 Baca Juga: Hebat! 2 Perempuan Indonesia Ini Bikin Aplikasi Penerjemah Bahasa Isyarat

Sertifikasi bahasa

Tak hanya pendidikan formal, calon interpreter juga perlu menempuh pendidikan nonformal.

Salah satunya ialah mengambil kursus bahasa bersertifikat, semisal TOEFL, TOEIC, atau IELTS untuk kemampuan berbahasa Inggris.

Apabila kamu ingin menjadi interpreter bahasa Jepang, misalnya, maka kamu mesti mengantongi sertifikat lulus ujian Nouryokushiken.

Demikian pula dengan bahasa-bahasa lain yang memiliki sertifikasinya masing-masing.

Nah, Kawan Puan, itulah tadi jenjang pendidikan yang perlu kamu tempuh untuk menjadi seorang interpreter.

Semoga informasi di atas membantumu memantapkan diri untuk menentukan jalur karier sebagai interpreter, ya. (*)

Sumber: gramedia.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh