Sosok Yanti Lidiati, Lepas Karier Kepala HRD untuk Mengajar Anak Punk

Aulia Firafiroh - Senin, 20 September 2021
Sosok Yanti Lidiati
Sosok Yanti Lidiati kompas

Parapuan.co- Sosok Yanti Lidiati tampak tersenyum sumringah dengan berfoto bersama anak-anak punk yang dibinanya.

Perempuan berusia 55 tahun itu memang aktif memberikan edukasi kepada anak-anak dan juga ibu-ibu yang berada di Desa Lampegan, Kecamatan Ibun, Kabupanten Bandung.

Ia bahkan melepaskan kariernya sebagai kepala HRD (Human Resources Development) untuk mengajar anak-anak punk.

Tentu keputusannya melepas jabatan, sudah dipikirkan dengan matang.

Baca juga: Franka Soeria, Orang di Balik Berkembangnya Modest Fashion Indonesia

Awal mula Yanti mengajari anak-anak punk

Dilansir dari kompas, semua berawal ketika Yanti mengajak anak-anak punk nongkrong di Majalaya.

Salah satu anak punk bernama Ayu kemudian menerima ajakan Yanti.

Lalu ia datang ke rumah Yanti dan minta diajarkan menjahit.

“Saya sangat terharu. Mereka punya harapan dan masa depan,” kata Yanti.

Kini anak-anak  punk yang dibimbing Yanti semakin bertambah.

Sebagian dari mereka menjadi aktif seperti memulai usaha dan belajar.

Ia kemudian membuat program Wani Robah yang khusus membina anak punk.

Yanti juga berbagi cerita saat anak-anak punk bercerita bahwa mereka ingin beribadah namun tubuhnya dipenuhi tato.

 “Saya ingatkan mereka, tetaplah beribadah karena Tuhan akan melihat semua niat baik mereka,” ucapnya.

Resign dari jabatan kepala HRD

Pada tahun 2011, Yanti bekerja sebagai kepala HRD di salah satu perusahaan farmasi di Jakarta.

Dilansir dari kompas, awalnya ia memutuskan untuk resign demi merawat ibunya yang sakit di desa.

Ketika melihat ibu-ibu di desa tersebut cenderung bergosip dan tidak melakukan aktivitas apapun, Yanti berinisiatif untuk membuat kelas menjahit.

Namun mayoritas dari mereka menolak karena tidak memiliki kepercayaan diri dan pesimis produk yang dihasilkan tidak laku dijual.

Ternyata hal itu tak membuat Yanti putus asa.

Baca juga: Sosok Evita Chu, Desainer asal Indonesia yang Buat Baju untuk Michelle Obama dan Jenie Blackpink

Buat komunitas pelatihan untuk ibu-ibu

Kemudian pada tahun 2016, ia mendirikan sebuah komunitas bernama Wanita Mandiri yang beranggotakan tujuh orang.

Berawal dari komunitas tersebut, Yanti mengajari ibu-ibu untuk memulai usaha menjahit.

Setelah itu mereka berhasil menciptakan produk yang dinamakan It's Blazer Ibun yang terbuat dari bahan sarung premium.

"Desainnya saya yang buat, ibu-ibu itu yang mengerjakan," ujar Yanti seperti yang dikutip dari kompas, Sabtu (18/9/2021).

Sejak saat itu, komunitas Wanita Mandiri telah berkembang dan memiliki anggota sebanyak 50 orang.

Selama 5 tahun berdiri, komunitas ini telah mengikuti 30 pameran baik nasional maupun internasional.

Baca juga: Sosok Alexandria Ocasio, Politikus Perempuan USA yang Kritik Met Gala Lewat Gaunnya

Bahkan Wanita Mandiri mendapat bantuan dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang berupa mesin jahit dan memperluas bidang usahanya di sektor kuliner dan kerajinan tangan.

 

Ternyata ada syarat yang harus dipenuhi jika ibu-ibu tersebut ingin bergabung dalam komunitas Wanita Mandiri.

Di antaranya yaitu harus menyelesaikan pendidikan paket B atau C yang setara dengan SMP atau SMA.

Wah sungguh inspiratif sosok Yanti Lidiati ini ya Kawan Puan! (*)

 

 

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh