Perempuan Lajang Tak Berarti Kesepian, Ini Waktunya Fokus dan Merawat Diri Sendiri

Ericha Fernanda - Senin, 20 September 2021
Tips bahagia menjadi lajang
Tips bahagia menjadi lajang Edwin Tan

Parapuan.co - Ada berbagai alasan seorang perempuan menjadi lajang, apakah itu pilihan hidup, belum menemukan sosok pasangan yang tepat, dan alasan lainnya.

Menjadi lajang bisa menyebabkan kesepian bagi sebagian perempuan. Tetapi bagi sebagian yang lain, melajang bisa jadi keuntungan jika kamu fokus dengan apa kebutuhan dan mimpi kamu.

Tidak ada yang salah dengan melajang, sebab kamu saat ini mempunyai waktu yang luang untuk mengenal dirimu sendiri, dan tentu saja pencarian arti bahagia menurutmu sendiri.

Baca Juga: Padahal Normal Dilakukan, 4 Hal Ini Sering Dianggap Perbuatan Egois

Psikoanalis dan pakar hubungan Babita Spinelli, LP., dan psikoterapis Megan Bruneau, MA., membagikan cara seorang perempuan menjadi lajang yang bahagia, mengutip Mindbodygreen.

1. Memprioritaskan koneksi

Saat lajang, akan lebih baik jika kamu lebih proaktif untuk berhubungan dengan orang-orang dalam hidupmu, dan tentu saja mereka yang mendukungmu.

"Hubungan sosial jelas berkorelasi dengan kesehatan mental, dan isolasi/pemutusan hubungan hampir pasti mengarah pada kecemasan dan depresi," kata Megan.

2. Berkencan dengan diri sendiri

Berkencan dengan diri sendiri berarti menjadi pasangan untuk diri sendiri dan memberikan semua cinta yang ingin kamu berikan dan ingin kamu dapatkan dari seseorang.

"Luangkan waktu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya kamu inginkan dalam hidup, ini adalah kesempatan bagus untuk 'berkencan' dan mengenal diri sendiri," ujar Babita.

3. Fokus pada perawatan diri sendiri

"Kamu dapat fokus pada perawatan dirimu sendiri tanpa khawatir menyeimbangkannya dengan pasanganmu," ujar Megan.

Apa pun perawatan diri menurutmu, mulai dari berolahraga hingga berksplorasi ke alam, kamu dapat benar-benar memprioritaskannya. 

4. Pelajari tentang diri sendiri

"Latih penyelidikan diri dan belas kasih diri," kata Megan.

Ketika kamu meluangkan waktu untuk belajar tentang dirimu sendiri, kamu bisa mendapatkan kejelasan tentang apa yang diinginkan dari diri dan hidupmu sendiri.

Pelajari tentang gaya keterikatan, emosi, dan suara hati kamu. Selain itu, identifikasi apa mimpi dan cita-cita yang ingin kamu raih di kemudian hari.

Baca Juga: Cynthia Lamusu: Terima Kasih Diriku yang Dulu, Ini 3 Cara Self Love

5. Tetapkan tujuan dan fokus pada pertumbuhan

Menjadi lajang memberimu kesempatan untuk benar-benar membuat diri bertanggung jawab atas keputusan dan tujuanmu sendiri.

Gunakan waktu ini untuk memperjelas apa yang ingin kamu capai, apakah itu pribadi, keuangan, orang tua, dan lainnya.

"Ada kekuatan yang dipupuk ketika seseorang sendirian," kata Babita.

6. Bersikap spontan

Menjadi seorang perempuan lajang menghadirkan kebebasan yang luar biasa, dan menikmati masa-masa ini tidaklah salah.

"Nikmatilah menjadi lebih spontan dengan aktivitas dan perjalananmu, ada banyak kebebasan ketika kamu melajang dan memilih ke mana kamu ingin pergi," kata Babita.

Baca Juga: Cemburu pada Pasangan? Tenangkan Pikiran, Atasi dengan 4 Cara Ini

7. Mempertahankan perspektif

Megan mencatat bahwa penting untuk menjaga perspektif ketika seorang perempuan melajang, untuk menghindari merendahkan diri sendiri dan bahagia dengan keadaan saat ini.

Seperti disebutkan sebelumnya, menjadi lajang bisa jadi pilihan hidup atau belum menemukan sosok yang tepat untuk menjalin hubungan.

Berikut adalah perspektif yang bisa kamu nyatakan pada dirimu sendiri bahwa kamu sedang berproses.

"Saya dalam perjalanan penyembuhan diri saya sendiri, dan pasangan masa depan saya juga dalam perjalanan mereka."

"Mereka melakukan pekerjaan untuk menjadi orang yang saya butuhkan untuk menjalin hubungan, dan saya melakukan hal yang sama. Ketika waktunya tepat, kita akan berkumpul untuk melanjutkan perjalanan kita."

Perspektif ini bisa sangat berguna untuk meneguhkan hatimu dan tentu saja kebahagiaan kamu adalah yang utama, tidak perlu terburu-buru ya.

Sumber: mindbodygreen.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara