4 Pertimbangan Perempuan Karier sebelum Berhenti Kerja setelah Menikah

Ratu Monita - Minggu, 19 September 2021
Perlukah perempuan karier berhenti bekerja setelah menikah?
Perlukah perempuan karier berhenti bekerja setelah menikah? Yok_Piyapong

1. Pikirkan Konsekuensi Secara Matang

Setiap keputusan yang diambil tentu memiliki konsekuensi yang tak bisa kita hindari, begitu pula saat perempuan karier memutuskan untuk resign.

Kehadiran momongan dalam pernikahan merupakan salah satu hal yang tak bisa diprediksi kapan waktunya.

Saat kabar kehamilan tidak kunjung tiba, hal ini bisa menjadi salah satu penyebab konflik antara suami dan istri. 

Perihal ini sebenarnya perempuan karier memiliki alasan yang kuat untuk tetap bekerja.

Namun, karena adanya permintaan suami yang menginginkan momongan, resign pun menjadi hal yang tak mungkin terelakkan. 

Belum lagi urusan ekonomi yang masing-masing orang memiliki pandangannya tersendiri, tak terkecuali di antara pasangan suami istri. 

Pasalnya, saat istri berhenti bekerja tentu akan mengurangi sedikit atau banyak pendapatan rumah tangga. 

Dalam menyikap hal tersebut, perlu adanya diskusi bersama antara suami dan istri, sehingga dapat menentukan kembali anggaran bulanan dan perencanaan keuangan rumah tangga guna menghindari adanya perselisihan di kemudian hari.

Baca Juga: Tips Perempuan Karier agar Bisa Membagi Waktu Pekerjaan dan Keluarga

2. Istri Berani Terbuka

Saat perempuan bekerja memilih untuk berhenti berkarier, pastikan kamu sebagai istri berani untuk berterus terang kepada suami. 

Mungkin ada rasa takut atau menambah beban suami, tetapi dalam kondisi seperti itu justru dibutuhkan dukungan dari suami.

Oleh karena itu, singkirkan terlebih dulu rasa takut ataupun malu dan mencoba untuk terbuka dengan pasangan mengenai masalah apa pun yang dihadapi.

Pertengkaran di antara keduanya mungkin menjadi hal yang tak bisa dihindari tapi keterbukaan dengan pasangan ini nantinya akan memberikan efek positif untuk kedepannya. 

Selain itu, dengan perempuan mau untuk terbuka dengan pasangan, maka suami akan merasa lebih dihargai dan dihormati. 

Carilah waktu dan momen yang tepat untuk bisa menyampaikan curahan hati kepada suami.

Sebelum itu, pastikan untuk bisa menerima dan menjalaninya dengan penuh rasa tanggung jawab atas segala hasilnya atau solusinya nanti.