Parapuan.co - Terapi ozon mengacu pada praktik medis yang menggunakan gas ozon.
Gas ozon adalah bentuk oksigen. Gas tidak berwarna ini terdiri dari tiga atom oksigen.
Di bagian atas atmosfer, lapisan gas ozon melindungi bumi dari radiasi UV matahari.
Namun, di permukaan tanah, ozon adalah ”polutan udara yang berbahaya”.
Mengutip dari Medical News Today, gas ozon berbahaya ketika seseorang menghirupnya, menyebabkan iritasi paru-paru dan tenggorokan, batuk, dan memperburuk gejala asma.
Baca Juga: Pentingnya Memiliki Kotak P3K di Rumah, Dokter Ungkap Tips Penyimpanannya
Paparan tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bisa berakibat fatal.
Namun, beberapa peneliti percaya bahwa ozon dapat memiliki efek terapeutik dalam konteks medis.
Terapi ozon mengacu pada proses pemberian gas ozon ke dalam tubuh kamu untuk mengobati penyakit atau luka.
Menguitp dari Healthline, pada 2019, Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa ozon beracun dan tidak memiliki aplikasi medis yang terbukti.
Tetap saja, beberapa riset telah menemukan bahwa ozon dapat digunakan untuk mengobati kondisi medis dengan merangsang sistem kekebalan tubuh.
Ini juga dapat digunakan untuk desinfeksi dan untuk mengobati berbagai penyakit.
Di rumah sakit, gas terapi ozon dibuat dari sumber oksigen tingkat medis.
Misalnya, satu ulasan 2011 melaporkan bahwa terapi ozon memiliki kegunaan sebagai berikut:
Para peneliti saat ini sedang mengeksplorasi efek terapi ozon pada tubuh manusia untuk mengidentifikasi potensi manfaat terapeutik.
Baca Juga: Kenali Gejala Saraf Terjepit, Penyakit yang Buat Hanung Bramantyo Dioperasi
Bagaimana kerja terapi ozon?
Ozon medis telah digunakan untuk mendisinfeksi persediaan medis dan mengobati berbagai kondisi selama lebih dari 100 tahun.
Ini juga dapat membantu mencegah infeksi pada luka.
Berdasarkan penelitian dari 2018, ketika ozon bersentuhan dengan cairan tubuh, reaksi yang dihasilkan membentuk lebih banyak protein dan sel darah merah.
Ini meningkatkan suplai oksigen dalam tubuh.
Terapi ozon juga dapat mengganggu proses tidak sehat dalam tubuh.
Penelitian telah menunjukkan bahwa terapi ozon dapat menonaktifkan:
Apa yang terjadi selama perawatan?
Ozon secara alami adalah gas.
Untuk menggunakannya sebagai obat, orang mengoleskannya ke kulit, menggunakan air ozon, meniupkan gas ke dalam tubuh, atau menggunakan sauna ozon, di mana bagian tubuh dikantongi dan terkena gas ozon.
Karena ozon mengiritasi saluran udara, penting bagi orang-orang untuk memastikan bahwa mereka tidak pernah menghirup gas tersebut.
Untuk beberapa prosedur, seorang praktisi akan mencampur darah seseorang dengan ozon dan menyuntikkannya kembali.
Ini adalah proses yang dikenal sebagai autohemoterapi.
Studi ilmiah belum membuktikan keamanan prosedur ini.
Seperti dikutip dari Healthline, ada banyak cara berbeda untuk menerima terapi ozon.
Penyedia layanan kesehatan akan mendiskusikan pilihan terbaik untuk kamu dan perawatanmu.
Tiga bentuk pengobatan utama termasuk pemberian ozon:
Baca Juga: Hanung Bramantyo Operasi Saraf Kejepit, Ternyata Ini Faktor Risiko hingga Pencegahannya
Langsung ke jaringan tisu
Jika kamu menjalani terapi ozon untuk masalah ekstremitas atau luka, kemungkinan besar gas ozon akan dioleskan langsung ke jaringan bagian tubuh yang terkena.
Gas diberikan dalam penutup pelindung.
Intravena
Untuk mengobati gangguan internal, seperti HIV, gas ozon biasanya dilarutkan ke dalam darah yang diambil dari kamu.
Kemudian, darah dengan gas terlarut disuntikkan kembali ke kamu melalui infus.
Penggunaan intravena dapat membawa risiko menyebabkan emboli melalui pembentukan gelembung udara.
Secara intramuskular
Terapi ozon juga tersedia sebagai injeksi intramuskular.
Untuk injeksi ini, gas ozon sering dicampur dengan oksigen sebelum diberikan.
(*)