Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Trauma Setelah Kepergian Putri Diana, Pangeran Harry Jalani Terapi EMDR, Apa Itu?

Kompas.com - 06/06/2021, 09:15 WIB
Editor Linda Fitria

Parapuan.co - Baru-baru ini, Pangeran Harry membagikan cerita mengenai terapi gangguan kecemasan yang ia alami akibat kematian ibunya, Putri Diana. 

Pada episode ke 4 acara "The Me You Can't See" tersebut, Duke of Sussex mempraktikan teknik yang dikenal sebagai desensitisasi dan mengungkapkan gerakan mata atau terapi trauma yang disebut Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR).

Mengenai terapi yang dijalani Pangeran Harry, apa sih terapi EMDR itu? 

Baca Juga: Lewat Petisi, Pangeran Harry Didesak Minta Ratu Elizabeth II Copot Gelarnya

Melansir USA Today, EMDR menggunakan sistem pemrosesan informasi adaptif untuk memunculkan pengalaman traumatis masa lalu. 

Dimunculkannya traumatis ini bertujuan agar otak kita dapat memproses ulang pengalaman tersebut.

Meskipun mengembalikan pengalaman yang bereaksi pada perasaanmu, ini merupakan proses dari terapinya. 

Wendy Byrd, seorang konselor profesional yang juga bagian dari EMDR International Association mengatakan bahwa terapi ini akan menimbulkan reaksi di otak yang berkaitan dengan pengalaman. 

Baca Juga: Buka-bukaan, Pangeran Harry Kembali Kritik Ayahnya, Pangeran Charles

"EMDR memungkinkan otak untuk menyembuhkan dari pengalaman yang traumatis atau merugikan atau berlebihan dengan membiarkan otak memproses informasi itu dan menyimpannya dengan cara di mana otak sekarang tahu, 'Saya dalam keadaan yang berbeda, itu tidak terjadi pada saya lagi,'" katanya. 

Otak dan tubuh kita memiliki mekanisme bawaan untuk memproses informasi.

Namun terkadang, saat kita mengalami trauma, mekanisme itu menjadi kewalahan.

Wendy mengatakan bahwa saat informasi baru datang yang terasa mirip dengan pengalaman buruk itu, otak menyimpannya di tempat yang sama dengan trauma aslinya.

Hal ini dapat membuat hal-hal dalam kehidupan sehari-hari terasa mengancam baginya.

"Itu adalah mobil yang melaju di jalan, atau anjing yang menggonggong, atau wajah pasangan kamu yang berkerut, dan tiba-tiba, kamu kesal, kamu terpicu dan kewalahan," katanya.

Melansir Healthline, EMDR dianggap efektif karena mengingat peristiwa yang menyusahkan seringkali tidak terlalu mengganggu secara emosional ketika perhatian kamu dialihkan.

Ini memungkinkan kamu untuk memiliki ingatan yang sama tanpa memiliki respon psikologis yang kuat seperti sebelumnya.

Seiring waktu, teknik ini diyakini dapat mengurangi dampak ingatan atau pikiran padamu.

Orang-orang yang berurusan dengan ingatan traumatis dan mereka yang memiliki PTSD dianggap paling diuntungkan dari terapi EMDR.

Baca Juga: Pangeran William Disebut Punya 'Trust Issues' kepada Pangeran Harry

Ini dianggap sangat efektif bagi mereka yang berjuang untuk berbicara tentang pengalaman masa lalu mereka.

Meskipun tidak ada penelitian yang cukup untuk membuktikan keefektifannya, terapi EMDR juga digunakan untuk mengobati depresi, kecemasan, serangan panik, gangguan makan, dan kecanduan.

Terapi EMDR ini terdiri dari 8 fase. Untuk itu, kita harus mengikuti beberapa sesi terapi. Adapun 8 fase tersebut adalah sebagai berikut:

  • Fase 1 : Meninjau riwayat dan merencanakan perawatan
  • Fase 2: Persiapan
  • Fase 3 : Penilaian
  • Fase 4-7 : Perawatan
  • Fase 8 : Evaluasi

Efektifkah Terapi EMDR?

Dalam beberapa studi, terapi EMDR efektif untuk  mengobati penderita PTSD.

Metode ini pun kerap dipakai untuk mengobati trauma yang dialami oleh veteran pasca perang.

Sebuah studi tahun 2012 terhadap 22 orang menemukan bahwa terapi EMDR membantu 77 persen individu dengan gangguan psikotik dan PTSD.

Ditemukan bahwa halusinasi, delusi, kecemasan, dan gejala depresi mereka meningkat secara signifikan setelah perawatan.

Studi ini juga menemukan bahwa gejala tidak memburuk selama pengobatan.

Beberapa penelitian kecil membuktikan bahwa terapi EMDR tidak hanya efektif dalam jangka pendek, tetapi efeknya dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Meghan Markle Tulis Buku Anak yang Terinspirasi dari Pangeran Harry

Satu studi tahun 2004 mengevaluasi orang beberapa bulan setelah mereka diberi pengobatan "perawatan standar" (SC) untuk terapi PTSD atau EMDR.

Segera setelah perawatan, mereka memperhatikan bahwa EMDR secara signifikan lebih efisien dalam mengurangi gejala PTSD.

Selama tiga dan enam bulan masa tindak lanjut, mereka juga mengakui bahwa peserta mempertahankan manfaat ini lama setelah perawatan berakhir.

Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa terapi EMDR memberi orang pengurangan gejala yang lebih tahan lama daripada SC.

Meskipun belum ada bukti lebih lanjut, terapi EMDR ini sudah dilakukan berkali-kali.

Lebih Aman Karena Tak Gunakan Obat 

Selama ini terapi EMDR dianggap aman.

Karena tak menggunakan obat, efek sampingnya jauh lebih sedikit daripada terapi yang menyertai resep obat.

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa terapi ini memiliki beberapa efek samping.

Terapi EMDR menyebabkan peningkatan kesadaran berpikir yang tidak segera berakhir saat sesi selesai.

Hal ini dapat menyebabkan pusing pada kepala kita.

Pengalaman traumatis yang diingat pun juga bisa terbawa mimpi saat kita sedang tidur.

Baca Juga: Pangeran Philip Meninggal Dunia, Ini Pengakuan Pangeran William dan Pangeran Harry Tentang Sang Kakek

Selain itu, perlu diingat bahwa diperlukannya berbagai sesi untuk melakukan terapi juga memerlukan proses yang tidak sebentar.

Awal terapi mungkin sangat memicu orang-orang untuk mulai kembali berurusan dengan peristiwa traumatisnya.

Sementara setelahnya terapi kemungkinan akan jadi efektif dalam jangka panjang, walaupun akan menimbulkan stres emosional saat sesi berlangsung.

Untuk hal ini, kamu bisa bicarakan dengan terapis mengenai apa saja yang harus dipersiapkan saat memulai perawatan.

Dengan mempersiapkan, kamu akan tahu bagaimana mengatasinya jika mengalami gejala-gejala tertentu. (*)

Sumber USA Today

Terkini Lainnya

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com