Generalis atau Spesialis, Mana yang Paling Dibutuhkan di Dunia Kerja?

Arintha Widya - Selasa, 14 September 2021
Ilustrasi generalis atau spesialis
Ilustrasi generalis atau spesialis interstid

"Biasanya, keterampilan khusus lebih dihargai karena lebih sulit untuk diajarkan," kata Nannette Ripmeester, pendiri Expertise in Labor Mobility.

Menurut surveri yang dilakukan PageGroup, sebanyak 23% orang mengatakan iklim ekonomi bertanggung jawab atas peran mereka sebagai generalis.

Nannette Ripmeester menyetujui hal tersebut dan berujar, "Banyak orang melakukan hal-hal yang tidak sepenuhnya merupakan bagian dari pekerjaannya."

Seorang konsultan SDM di People Vision, Alyson Pallowe menuturkan, sebagian besar perusahaan lebih suka membayar seorang spesialis yang pandai di bidangnya.

Namun, menjadi generalis juga memberi kesempatan yang sama sebagai ujian sebelum memiliki spesialisasi tertentu.

Baca Juga: Mengenal Profesi Spesialis, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

 

"Memiliki berbagai pengalaman dan keahlian berbeda memungkinkan karyawan untuk mengidentifikasi peran ideal mereka dari waktu ke waktu, dan kemudian mencari pekerjaan spesialis," terang Dominic Wyld dari Guardian.

"Misalnya, lulusan baru di sebagian besar perusahaan besar yang bekerja di sejumlah area berbeda di perusahaan sebelum diidentifikasi sebagai spesialis di satu area tertentu."

Dari keterangan di atas, bisa disimpulkan bahwa kebutuhan dunia kerja akan karyawan generalis dan spesialis berbeda.

Suatu ketika seorang generalis perlu mempelajari spesifikasi khusus yang menjadi kebutuhan utama perusahaan.

Di sisi lain, seorang spesialis juga mesti mampu mengerjakan hal lain walau mungkin bukan menjadi bagian dari keahlian mereka.

Kawan Puan tipe generalis atau spesialis, nih? (*)

 

 

Sumber: The Guardian
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh