Apa Itu Quarter Life Crisis? Pengertian, Fase, dan Tanda-Tanda saat Mengalaminya

Ericha Fernanda - Senin, 13 September 2021
Pengertian quarter life crisis
Pengertian quarter life crisis Tzido

Parapuan.co - Usia 20-an, jelang 30 tahun sering kali dianggap waktu terbaik dalam hidup seseorang.

Disebut terbaik karena individu dalam rentang usia ini dalam keadaan sehat dan memiliki tanggung jawab minimal.

Mereka yang berada dalam usia ini juga disebut mampu mengeksplorasi peluang, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi mereka.

Tentu saja, menjadi orang dewasa tidak bebas dari tekanan dan tanggung jawab yang datang di kemudian hari.

Faktanya, banyak orang dalam tahap kehidupan ini justru mengalami periode ketidakpastian dan kecemasan.

Biasanya dalam tahap ini mereka mempertanyakan tujuan, rencana, dan bahkan hubungan mereka dengan lingkungan juga orang lain. 

Kondisi ini biasa disebut dengan quarter life crisis lho, Kawan Puan. 

Apa Itu Quarter Life Crisis?

Mengutip laman Bradley University, quarter life crisis atau krisis seperempat kehidupan adalah periode ketidakpastian dan menjadi pertanyaan ketika seseorang merasa terjebak, tidak terinspirasi, dan kecewa selama pertengahan 20-an hingga awal 30-an.

Quarter life crisis bisa dicirikan saat seseorang merasa stagnan dalam pekerjaan atau aktivitas yang mereka lakukan saat ini.

Sementara itu, pemilik quarter life crisis merasa kalau teman-teman mereka memiliki karir yang baik, meski belum tentu.

Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah, Kenali 7 Tahap Kehidupan Pernikahan Ini

 

Selain merasa stagnan, mereka sering bertanya mengapa tidak dapat membuat hubungan romantis bertahan, ketika teman-teman mereka sudah menikah dan memiliki anak.

Tanda-Tanda Quarter Life Crisis

Seseorang yang mengalami quarter life crisis sering kali menghadapi tantangan kehidupan sebagai berikut.

Pencarian pekerjaan atau perencanaan karir yang mungkin tidak berjalan baik hingga hidup sendiri untuk pertama kalinya. 

Selain itu, menavigasi hubungan dan takut membuat keputusan pribadi atau profesional jangka panjang bisa menjadi ciri-ciri seorang dengan quarter life crisis. 

Fase Quarter Life Crisis

Menurut Dr. Oliver Robinson, peneliti dan pengajar Psikologi dari University of Greenwich, London, ada empat fase dalam krisis seperempat abad.

Fase pertama, seseorang akan merasa terjebak dalam suatu komitmen, baik tentang pendidikan, pekerjaan, hubungan asmara, atau ketiganya.

Mereka akan merasa berada di suatu keadaan yang begitu menjebak dan tidak mudah untuk keluar dari zona tersebut.

Fase kedua, seseorang akan merasa dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Mereka akan berusaha keras untuk mengejar target dan mengubah segalanya menjadi lebih baik meski dalam keadaan rentan seperti depresi.

Baca Juga: Rencana Perempuan Menikah Bisa Batal Karena 6 Hal Sepele Ini

 

Fase ketiga, muncul keinginan untuk memulai kehidupan yang baru. Ini terjadi saat seseorang berhasil mencapai satu target dalam hidupnya.

Sebagai contoh, ketika seseorang berhasil meraih gelar sarjana, langkah mereka selanjutnya adalah mencari pekerjaan atau studi pada jenjang yang lebih tinggi.

Fase keempat, timbulnya komitmen dalam diri terhadap pendidikan, pekerjaan atau hubungan asmara yang tengah dijalani.

Pada fase ini, seseorang siap menghadapi tantangan dan kehidupan baru dengan segala aktivitas dalam hidupnya.

Jadi, itulah penjelasan dari quarter life crisis yang sering kali dialami seseorang pada usia pertengahan 20-an hingga awal 30-an ya, Kawan Puan.

Apakah kamu sedang mengalaminya juga? Jangan lupa untuk menghadapi dan melawan kondisi ini!

Baca Juga: Perempuan Menikah di Masa Pandemi? Ini Langkah Mudah Merencanakannya!

Sumber: Bradley University
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini