Rayakan Hari Literasi Internasional, 5 Video Musik K-Pop Ini Diadaptasi dari Buku

Alessandra Langit - Rabu, 8 September 2021
Tangkapan layar musik video Spring day oleh BTS yang diangkat dari karya literatur
Tangkapan layar musik video Spring day oleh BTS yang diangkat dari karya literatur Youtube HYBE LABLES

Parapuan.co - Setiap tanggal 8 September, seluruh masyarakat di dunia merayakan Hari Literasi Internasional.

Karya literatur sedari dulu dianggap sebagai salah satu bentuk inspirasi yang paling banyak digunakan dalam medium lain seperti film, lagu, dan video musik.

Cerita yang disampaikan dan nilai yang terkandung dalam sebuah buku atau karya literatur lainnya bisa menjadi sumber ide untuk bidang seni lainnya.

Melihat karya tertulis yang diadaptasi dalam bentuk visual merupakan pengalaman unik tersendiri yang melatih imajinasi kita.

Baca Juga: Dirayakan 8 September, Berikut Sejarah dan Tema Hari Literasi Internasional

Memiliki konsep yang selalu berbeda, video musik K-pop menjadi salah satu bentuk adaptasi karya literatur atau buku yang paling ditunggu.

Nyatanya, beberapa grup K-Pop sudah pernah mengangkat karya literatur sebagai tema dan konsep video musiknya.

Melansir dari Koreaboo, berikut lima video musik K-Pop yang diangkat dari karya literatur terkenal dan mendunia.

1. Spring Day oleh BTS

BTS memang sering mengadaptasi karya sastra dalam video musik atau lirik lagu-lagunya.

Salah satu yang diadaptasi adalah cerita pendek tahun 1973 karya Ursula K. Le Guin, The Ones Who Walk Away From Omelas.

Kisah ini tentang kota utopis dengan rahasia kelam yaitu seorang anak harus yang hidup dalam kesengsaraan sebagai ganti untuk mengembalikan kebahagiaan kota.

Begitu penduduk kota mengetahui kebenarannya, banyak yang menerimanya sebagai pahlawan, namun anak itu tetap kesepian.

BTS secara langsung merujuk Omelas dengan sebuah tulisan bersinar.

Banyak penggemar percaya bahwa anggota BTS Jungkook adalah pemeran sang anak dalam video ini.

2. Good Evening oleh SHINee

Video musik ini diadaptasi dari buku favorit anggota SHINee Jonghyun, The Little Prince karya penulis Antoine de Saint-Exupery.

Novel klasik tersebut mengangkat kisah seorang pangeran kecil yang mendarat di gunung setelah perjalanan jauh.

Anak itu melakukan perjalanannya dari planet asalnya menuju Bumi, ia menggambarkan sejumlah makhluk yang dia temui di sepanjang jalan.

Salah satunya adalah rubah yang menjadi temannya. Karakter rubah tersebut muncul di video musik ini.

Baca Juga: 4 Video Musik K-Pop Ini Hadirkan Bahasa Isyarat dalam Koreografinya, Apa Saja?

3. The Red Shoes oleh IU

Video musik IU diadaptasi dari dongeng klasik dengan judul yang sama karya Hans Christian Andersen.

Dalam cerita ini, seorang gadis petani tidak bisa menolak sepasang sepatu merah ajaib yang awalnya sebagai hadiah tetapi berakhir dengan kutukan.

Dia tidak bisa berhenti menari dan melepas sepatu tersebut, saat dilepas sepatu akan mengejar sang gadis.

Dalam video musik ini, IU memerankan seorang penari yang mengenakan sepasang sepatu merah ajaib yang mengejarnya begitu dia melepasnya.

4. Blood, Sweat, and Tears oleh BTS

Satu lagi video musik oleh BTS yang diadaptasi dari karya literatur. Jarang diketahui, video musik Blood, Sweat, and Tears diadaptasi dari novel tahun 1919 karya Hermann Hesse.

Karakter utama buku ini, Emil Sinclair, berjuang untuk hidup di antara dua dunia yaitu dunia cahaya dan dunia ilusi.

Seperti buku ini, video BTS mengeksplorasi tema dualitas dan saling ketergantungan antara yang baik dan yang jahat.

5. Navillera oleh GFRIEND

Baca Juga: Rilis Video Musik ‘Permission to Dance’, BTS Sampaikan Pesan Positif di Tengah Pandemi Covid-19

Navillera terbuka untuk berbagai interpretasi, tetapi banyak penggemar percaya bahwa itu diadaptasi dari novel Le Papillon des étoiles karya penulis Prancis, Bernard Werber.

Buku ini tentang sebuah kapal yang membawa 144.000 orang dari Bumi ke sebuah planet selama 1000 tahun.

Pada akhir perjalanan, hanya empat manusia (satu perempuan dan tiga laki-laki) yang masih hidup. Salah satu dari tiga anak laki-laki dipilih sebagai pasangan hidup gadis itu.

Keduanya pun pergi untuk membangun masa depan yang baru bersama dengan berbagai tantangan yang mereka hadapi.

Navillera sendiri diambil dari kata Navi atau Na-bi dalam Bahasa Korea yang berarti kupu-kupu, sama seperti judul novel Le Papillon, yang berarti kupu-kupu dalam bahasa Prancis. (*)

Sumber: Koreaboo
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania