Perempuan Kerap Alami Kekurangan Dana di Masa Depan, ini 5 Cara Mengatasinya

Aulia Firafiroh - Senin, 6 September 2021
Cara mengatasi kekurangan dana di masa depan
Cara mengatasi kekurangan dana di masa depan sorrapong

Parapuan.co- Kawan Puan, faktanya banyak perempuan yang digaji lebih rendah daripada pria dan dituntut untuk di rumah saja.

Hal itu ternyata berdampak negatif pada tabungan dan investasi mereka di masa depan. 

Menurut survey NerdWallet.com yang dilansir oleh entrepreneur.com, ada setengah populasi orang di Amerika (50%) yang percaya bahwa perempuan lebih lemah daripada pria dalam hal investasi jangka panjang.

Survey yang dilakukan pada bulan Juli 2021 tersebut menunjukkan kelemahan sistemik yang diakibatkan aturan sosial yang diskriminatif tersebut.

Meski nantinya di masa depan berhasil menabung dan berinvestasi, aturan sosial yang diskriminatif ini tetap menjadi masalah bagi perempuan.

Berikut lima cara mengurangi kekurangan dana di masa depan yang kerap terjadi pada perempuan:

Baca juga: Sebelum Perempuan Menikah, Harus Ada Perencanaan Keuangan Ini

1) Evaluasi resiko yang dimiliki

Dilansir dari entrepreneur.com, sekitar 1 dari 6 orang Amerika (16%) percaya bahwa perempuan lebih menghindari risiko daripada pria.

Bagi survei NerdWallet, hal itu adalah kerugian investasi jangka panjang.

Memang penting untuk mempertimbangkan dan mengakui toleransi risiko pribadi saat memilih investasi.

Namun jika Kawan Puan terlalu menghindari risiko di pasar saham, hal itu akan membuat tujuan keuangan di jangka panjang.

Mungkin Kawan Puan perlu mengevaluasi kembali strategi yang digunakan saat berinvestasi dengan cara diversifikasi.

Diversifikasi adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi risiko saat berinvestasi di pasar saham sambil tetap mengembangkan portofolio.

Kawan Puan dapat melakukan diversifikasi portofolio tidak hanya pada satu sektor saja seperti reksa dana atau obligasi. Kalian bisa berinvestasi di dua cabang sektor sekaligus.

Jika perusahaan atau industri tertentu berkinerja buruk, sisa portofolio dari sektor lain dapat menyeimbangkannya.

Sumber: entrepreneur.com,nerdwallet.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh