7 Hal yang Memicu Kerontokan Rambut, Salah Satunya Pengobatan Kanker

Anna Maria Anggita - Sabtu, 4 September 2021
7 penyebab kerontokan rambut yang wajib diketahui
7 penyebab kerontokan rambut yang wajib diketahui champlifezy | iStockphoto

Parapuan.co - Sebagai seorang perempuan mengalami kerontokan rambut itu cukup mengganggu ya, Kawan Puan.

Perlu kamu ketahui jika per hari kerontokan rambut yang terjadi antara 50 hingga 100 helai itu masih normal.

Akan tetapi, jika kamu merasakan kerontokan rambut yang terjadi lebih dari jumlah tersebut maka bisa jadi menimbulkan kebotakan.

Tentu masalah akibat kerontokan rambut itu tidak ingin dialami oleh Kawan Puan ya.

Maka dari itu, hendaknya Kawan Puan mengetahui apa saja faktor yang bisa menyebabkan kerontokan rambut.

Baca Juga: Telogen Effluvium: Kerontokan Rambut secara Tiba-Tiba, Apa Sebabnya?

 

Dilansir dari laman resmi American Academy of Dermatology Association ada berbagai penyebab kerontokan rambut yakni:

1. Pengobatan kanker

Jika Kawan Puan sedang menjalani pengobatan kanker seperti kemoterapi datau menjalani perawatan radiasi di kepala atau leher, maka kemungkinan kamu akan kehilangan rambut.

Di mana rambut akan mulai rontok dalam beberapa minggu setelah perawatan di mulai.

Tenang saja, rambut biasanya mulai tumbuh kembali dalam beberapa bulan setelah menyelesaikan kemoterapi.

Tak lupa juga alangkah baiknya konsultasi ke dermatologis, dengan begitu kamu akan mendapatkan perawatan untuk menumbuhkan rambut kembali.

 

2. Usia

Tak dapat dimungkiri bahwa semakin bertambahnya usia, manusia akan mengalami kerontokan rambut karena pertumbuhan rambut melambat.

Di titik tertentu, folikel rambut berhenti menumbuhkan rambut. Alhasil, hal ini menyebabkan rambut di kulit kepala menjadi menipis.

Selain itu, rambut pun mulai kehilangan warna serta pada perempuan garis rambut mulai surut.

Untuk pencegahan kerontokan rambut karena masalah usia, sebaiknya segera dapat perawatan untuk menumbuhkan rambut.

Baca Juga: Rambut Rontok selama Kehamilan, Apakah Normal? Ini Penyebabnya

3. Alopecia areata

Alopecia areata merupakan suatu penyakit yang berkembang ketika sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut.

Karena folikel rambut yang terkena dampaknya maka terjadilah kerontokan.

Akibatnya seseorang akan lebih mudah kehilangan rambut di bagian tubuh mana pun, tak hanya kulit kepala, bisa saja di bulu hidung dan di telinga.

Bahkan beberapa orang kehilangan bulu mata atau alis mereka.

Demi merangsang pertumbuhan rambut kembali, alangkah baiknya segera konsultasi ke dokter.

4. Melahirkan, sakit, atau stres lainnya

Beberapa bulan setelah melahirkan, pulih dari penyakit, atau menjalani operasi, mungkin kamu akan lebih sering melihat rambut rontok yang menempel pada sisir atau bantal.

Di sisi lain, kerontokan rambut juga bisa terjadi ketika sedang mengalami stres.

Perlu kamu ketahui, ketika Kawan Puan sudah tidak stres, tubuh akan menyesuaikan diri dan pelepasan rambut berlebihan akan berhenti.

Ketika kerontokan berhenti, kebanyakan orang melihat rambut mereka dapat kembali ke kondisi normal dalam waktu 6 hingga 9 bulan.

5. Perawatan rambut

Mewarnai, mengeriting, atau meluruskan, bisa merusak rambut. Seiring waktu, kerusakan ini dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Supaya rambut lebih mudah tumbuh, ubahlah cara merawat rambut. Tujuannya agar folikel rambut tidak banyak yang rusak.

Pasalnya memiliki banyak folikel rambut yang rusak menciptakan bintik-bintik botak permanen.

6. Terlalu sering mengikat rambut

Kawan Puan jika kamu terlalu sering mengikat rambut ke belakang maka rambut pun akan terus tertarik.

Penarikan rambut yang terus-menerus inilah mampu menyebabkan kerontokan rambut secara permanen. Adapun nama medis dari kondisi ini yakni traksi alopecia.

Baca Juga: Mengenal Alat Kontrasepsi IUD, dari Jenis hingga Manfaat KB Spiral Ini

 

Untuk mencegah dan mengatasi kondisi tersebut, sebaiknya kurangi kebiasaan mengikat rambut dan tak lupa dapatkan perawatan  yang sesuai.

7. Ketidakseimbangan hormon

Penyebab umum ketidakseimbangan ini adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS). 

Kondisi ini menyebabkan kista pada ovarium, bersamaan dengan tanda dan gejala lain, yang dapat mencakup kerontokan rambut. 

Menghentikan beberapa jenis pil KB dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon sementara.

Di mana perempuan yang mengalami ketidakseimbangan hormon dapat mengalami penipisan rambut (atau kerontokan) di kulit kepala mereka. (*) 

Sering Jadi Pertanyaan, Apa yang Harus Dilakukan setelah Donor Darah?