Simak! Ini 5 Tips Mengelola Stok Barang untuk UMKM dan Bisnis Rumahan

Arintha Widya - Senin, 30 Agustus 2021
Tips mengelola stok barang
Tips mengelola stok barang Business photo created by tirachardz

Parapuan.co - Pelaku bisnis rumahan dan UMKM perlu memperhatikan cara mengelola stok barang dengan baik.

Pasalnya, kehabisan stok barang karena kesalahan dalam mengelola bisa mendatangkan kerugian untuk bisnis UMKM yang kamu jalankan.

Maka itu, tidak ada salahnya jika Kawan Puan menerapkan beberapa tips mengelola stok barang yang tepat agar bisnis rumahan kamu sukses.

Pasalnya, salah satu kerugian dari kesalahan mengelola stok barang ialah kehilangan konsumen karena mereka beralih ke tempat atau penjual lain.

Lantas, bagaimana tips mengelola stok barang yang tepat dalam bisnis rumahan dan UMKM?

Berikut beberapa teknik yang bisa kamu aplikasikan sebagaimana melansir squareup.com!

Baca Juga: Catat! Ini 3 Tips Menghemat Biaya Bisnis selama Masa Pandemi Covid-19

1. Memperkirakan penjualan

Pelaku usaha sepatutnya memiliki perhitungan penjualan, yakni seberapa banyak barang yang laku dan jumlah keuntungannya.

Perhitungan yang tepat tidak hanya berkutat pada stok barang, tetapi juga perencanaan matang terhadap keseluruhan penjualan.

Hal ini pun meliputi tren pasar, promosi, upaya pemasaran, prediksi pertumbuhan ekonomi, dan sebagainya.

2. Mengaplikasikan metode FIFO

FIFO adalah kepanjangan dari first in first out atau jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, berarti masuk pertama, keluar pertama.

Artinya, setiap pelaku usaha mesti mengaplikasikan metode FIFO, menjual barang yang pertama masuk stok terlebih dulu.

Hal ini berlaku bagi produk-produk yang mudah rusak atau kedaluarsa, seperti makanan, minuman, makeup, dan lain-lain.

 

Baca Juga: Selain Bayar Utang, Ini 4 Cara untuk Memanfaatkan Keuntungan Bisnis

3. Mengecek stok yang belum terjual

Selanjutnya, lakukan pengecekan stok untuk mengidentifikasi barang yang belum terjual sama sekali dalam kurun waktu 6-12 bulan.

Jika ada, pertimbangkan untuk segera menjualnya dengan menawarkan diskon atau promosi khusus kepada konsumen.

Pastikan stok lama segera terjual, karena kelebihan stok bisa membuatmu kehabisan ruang untuk menyimpan barang baru.

4. Lakukan quality control

Selain melakukan pengecekan stok, pastikan pula kamu melakukan quality control untuk mengetahui nilai jual produk.

Produk tidak hanya harus terlihat bagus saat akan dijual, tetapi juga masih berfungsi dengan baik.

Pengecekan kualitas produk meliputi tanda kerusakan pada kemasan, label, dan bentuk fisik barang.

5. Mempertimbangkan dropshipping

Apabila kamu menjalani bisnis dropshipping, pengecekan produk tidak perlu dilakukan.

Ini karena kamu tidak memegang inventaris atau stok barang sendiri, tetapi semua itu dilakukan produsen atau grosir.

Itulah tadi beberapa tips mengelola stok barang supaya penjualan tetap berjalan lancar dan mendatangkan keuntungan.

Tidak sulit untuk mengaplikasikannya, bukan? (*)

Sumber: Squareup.com
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda