Mengenal Male Gaze, Cara Lensa Laki-Laki Memandang Perempuan dalam Film

Alessandra Langit - Minggu, 22 Agustus 2021
Ilustrasi penerapan male gaze atau cara pandang laki-laki di industri film
Ilustrasi penerapan male gaze atau cara pandang laki-laki di industri film Ron Lach/Pexels

Adegan yang merendahkan perempuan ini juga diikuti dengan berbagai angle dan bidikan kamera yang diambil dari perspektif bagaimana laki-laki mengeksplor tubuh perempuan.

Adegan ini jelas hanya untuk kepuasan seksual yang ditujukan kepada penonton laki-laki yang dominan.

Disney Princesses

Teori male gaze juga dapat ditemukan dalam kisah putri-putri Disney melalui plot dan alur cerita.

Protagonis perempuan hanya bahagia setelah mereka jatuh cinta dengan seorang laki-laki.

Mereka memberi pesan kepada demografi penonton Disney, anak-anak dan khususnya perempuan-perempuan muda bahwa kita hanya akan bahagia ketika bertemu laki-laki.

Hal ini menyimpulkan bahwa laki-laki memegang jawabannya dan merupakan akar dari kebahagiaan perempuan.

Baca Juga: Mengenal Istilah Childfree, Keputusan untuk Tidak Memiliki Anak karena Pilihan

Ketika melihat kembali putri-putri Disney abad ke-20 yang paling populer, tidak satu pun dari kisah mereka berakhir di mana mereka bahagia dengan diri sendiri, mereka semua harus jatuh cinta dengan laki-laki.

Kawan Puan, male gaze tidak hanya bisa kamu temukan dalam film, namun juga iklan-iklan, serta tulisan yang berkeliaran di media digital atau media cetak.

Perempuan sering kali dijadikan objek demi menarik perhatian pembeli atau pembaca.

Judul tulisan yang mempromosikan bagian tubuh perempuan sayangnya masih digemari oleh pembaca laki-laki.

Selain contoh di atas, menurutmu film apa saja yang menerapkan teori male gaze? (*)

Sumber: Visual Pleasure dan Narrative Cinema,Film Inquiry
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania