Kisah Perjalanan Cecilia Permatasari Menjadi Penjaga Perdamaian PBB, Inspiratif!

Vregina Voneria Palis - Jumat, 30 Juli 2021
Briptu Cecilia Permatasari Ritonga
Briptu Cecilia Permatasari Ritonga Dokumentasi Pribadi

Nah, berawal dari kariernya sebagai polisi, kini Briptu Cecilia Permatasari Ritonga sedang menjalankan tugasnya sebagai Sersan Taktis Pasukan Pertama di Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Republik Afrika Tengah (MINUSCA).

Saat ditanya oleh PARAPUAN, apa alasannya ikut menjadi bagian dari penjaga perdamaian PBB padahal sudah memiliki karier yang terbilang cukup baik sebagai polwan,  Briptu Cecilia menjawab bahwa menjadi penjaga perdamaian PBB memberinya tantangan tersendiri.

Ia juga ingin membantu sesama dengan berkontribusi menjadi penjaga perdamaian di bawah bendera PBB.

Baca Juga: Mengenal Mellisa Anggiarti, Finalis Abang None yang Jadi Pilot Garuda

"Kalau ikut sebagai peace keeper (penjaga perdamaian) itu ada tantangan tersendiri, bisa ikut misi perdamaian dunia. Kepengen aja ngebantu, kita sebagai warga negara Indonesia bisa membantu di bawah helm biru, di UN (PBB)," jelasnya.

Tapi bukan itu saja alasannya,  Briptu Cecilia menjelaskan bahwa ia ingin menunjukkan bahwa dengan menjadi peace keeper, polwan juga memiliki peran yang sama pentingnya dengan laki-laki.

Kawan Puan, berdasarkan penuturan Briptu Cecilia, jumlah peace keeper perempuan masih tergolong rendah.

"Dari tahun 2008 itu, Polri mengirimkan pasukan Polri. Awalnya ke Sudan. Nah, baru di tahun 2019 mengirimkan pasukan perempuan.

"Dari total pasukan, ada 16 orang Polwan, jadi persentasenya baru 10 persen," jelasnya.