Peringati Hari Anak Nasional dengan 6 Cara Tingkatkan Imunitas Si Kecil

Anna Maria Anggita - Kamis, 22 Juli 2021
Ilustrasi ibu dan anak di momen Hari Anak Nasional
Ilustrasi ibu dan anak di momen Hari Anak Nasional fizkes

Parapuan.co - Kawan Puan, Hari Anak Nasional akan jatuh pada Jumat, 23 Juli 2021 besok.

Sebagai orang tua, tak ada salahnya untuk turut memeriahkan Hari Anak Nasional dengan berkegiatan di rumah saja.

Apalagi Hari Anak Nasional 2021 kali ini masih jatuh di tengah pandemi.

Karena itu, alangkah baiknya kalau peringatan Hari Anak Nasional dirayakan sambil meningkatkan imunitas anak.

Tentunya hal ini bertujuan agar anak bisa terhindar dari berbagai bakteri atau virus yang mampu menimbulkan penyakit.

Dilansir dari Parents, berikut ini cara meningkatkan daya tahan tubuh anak di tengah pandemi sambil merayakan Hari Anak Nasional 2021, yuk simak.

Baca Juga: Hari Anak Nasional 2021: Ini 16 Hak Anak yang Orangtua Perlu Tahu

1. Sajikan buah dan sayur

Sayuran dan buah seperti wortel, kacang hijau, jeruk serta stoberi mengandung banyak karotenoid.

Menurut William Sears, MD, penulis The Famil Nutrition Book, karotenoid merupakan fitonutrien yan mampu meningkatkan kekebalan tubuh,

Di mana fitonutrien dapat meningkatkan produksi sel darah putih yang melawan infeksi dan interferon, antibodi yang melapisi permukaan sel dan menghalangi virus.

Selain itu, diet yang kaya akan fitonutrien mampu melindungi tubuh dari penyakit kronis seperti kanker dan jantung di masa dewasa anak nanti.

Oleh sebab itu, usahakan agar anak mengonsumsi lima porsi buah dan sayur sehari.

Perlu dipahami Kawan Puan bahwa satu porsi yang dimaksud adalah sekitar dua sendok makan untuk balita, dan satu cangkir untuk anak yang lebih besar.

2. Meningkatkan waktu tidur

Orang yang kurang tidur bisa mengurangi sel pembunuh alami yang merupakan senjata sistem kekebalan.

Hal yang sama pun juga berlaku untuk anak-anak, hal ini disampaikan oleh Kathi Kemper, MD, direktur Pusat Pendidikan dan Penelitian Anak Holistik di Rumah Sakit Anak, di Boston.

Di mana anak-anak di tempat penitipan sangat berisiko mengalami kurang tidur karena semua aktivitas dapat membuat mereka sulit untuk tidur siang.

Lantas berapa waktu tidur yang dibutuhkan anak?

Untuk bayi butuh waktu tidur hingga 16 jam sehari, lalu balita 11 hingga 14 jam.

Selanjutnya untuk anak-anak prasekolah butuh 10-13 jam.

"Jika anakmu tidak bisa atau tidak mau tidur siang di siang hari, cobalah untuk menidurkannya lebih awal," kata dr. Kathi Kemper.

Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, Galeri Nasional Indonesia Gelar Wisata Vitual

3. Memberi ASI pada bayi

Kawan Puan, jika kamu memiliki anak yang masih bayi, pastikan si kecil menerima ASI.

Sebab ASI mengandung antibodi penambah kekebalan turbo dan sel darah putih.

Tak hanya itu saja, ASI juga mempu meingkatkan kekuatan otak bayi.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar ibu menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan si kecil.

4. Berolahraga bersama keluarga

Aktivitas fisik seperti olahraga bisa meningkatkan jumlah sel yang berguna untuk membunuh sumber penyakit.

Ranjit Chandra, MD, ahli imunologi anak di Memorial University of Newfoundland mengungkap untuk membiasakan anak-anak dengan olahraga.

"Berolahraga dengan anak lebih baik daripada mereka untuk pergi keluar dan bermain," kata Renee Stucky, Ph.D., seorang psikolog klinis di Columbia, Missouri.

Adapun olahraga yang bisa dilakukan bersama buah hati contohnya bersepeda.

Baca Juga: Memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli: Tema, Logo, dan Tujuan HAN 2021

5. Menjaga kebersihan

Kawan Puan, menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh berperan dalam sistem kekebalan anak.

Oleh sebab itu, pastikan anak-anak sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun.

Baik sebelum dan sesudah makan, atau setelah bermain dari luar dengan hewan maupun teman-temannya.

Jika anak belum terlalu suka mencuci tangan maka ada trik yang harus Kawan Puan jalani.

Misalnya mengajari anak-anak membiasakan diri mencuci tangan di rumah dengan membiarkan mereka memilih sendiri handuk tangan dan sabun berwarna cerah dalam bentuk, warna, dan aroma yang menyenangkan.

6. Jauhkan anak dari asap rokok

Kawan Puan, apabila kamu atau pasangan ada yang merokok sebaiknya berhenti.

Pasalnya asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, banyak di antaranya dapat mengiritasi atau membunuh sel-sel dalam tubuh, kata Beverly Kingsley, Ph.D., ahli epidemiologi dari Office on Smoking and Health di Centers for Disease Control and Prevention, di Atlanta.

Di mana anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa terhadap efek berbahaya dari asap rokok karena mereka bernapas lebih cepat.

Di samping itu, sistem detoksifikasi alami anak juga kurang berkembang.

Bahkan asap rokok meningkatkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi, bronkitis, infeksi telinga, dan asma pada anak.

Baca Juga: Hari Anak Nasional 23 Juli 2021: Sejarah, Kronologi, dan Tujuan

Tak hanya itu saja, asap rokok juga dapat mempengaruhi kecerdasan dan perkembangan neurologis.

Maka dari itu alangkah baiknya lebih baik berhenti merokok ya, Kawan Puan.

Dengan begitu, kualitas hidup anak pun bisa meningkat.

Nah sebagai pengingat beberapa langkah meningkatkan imunitas anak sebaiknya dijadikan rutinitas sehari-hari ya, Kawan Puan. (*)

Sumber: Parents
Penulis:
Editor: Linda Fitria