6 Cara agar Kamu Tetap Sehat di Kala Anak Sedang Sakit, Ini Kata Ahli

Maharani Kusuma Daruwati - Rabu, 21 Juli 2021
Merawat anak yang sedang sakit
Merawat anak yang sedang sakit chee gin tan

Parapuan.co - Setiap orang tua pasti tak akan mengharapkan anaknya jatuh sakit.

Namun, meski sudah berusaha menjaga, anak-anak terkadang juga bisa sakit.

Ketika anak sakit, Kawan Puan pasti akan merasa sedih dan berusaha sekuat tenanga untuk merawatnya hingga sembuh.

Hal ini juga rentan membuat orang tua ikut tumbang dan jatuh sakit saat merawat si Kecil. Terlebih para ibu.

Menurut penelitian terbaru dari University of Arizona, peluang seorang perempuan untuk sakit berlipat ganda ketika dia menjadi ibu.

Jadi bagaimana Kawan Puan bisa tetap sehat ketika kamu terus-menerus menjadi perawat untuk anak yang sakit?

Bagaimana agar kita tetap sehat saat anak sedang sakit?

Mengutip dari Parents.com, ini hal yang harus kamu lakukan agar tak tumbang saat anak sedang sakit.

Baca Juga: Susahnya Berburu Plasma Konvalesen, Ini Kisah Para Pencari Donor

1. Rajin cuci tangan

Rajin lah mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik seperti yang sudah banyak direkomendasikan.

Jika kamu sering melakukannya, kamu bisa mengurangi kemungkinan tertular flu dari anak sebesar 30 hingga 50 persen.

Selain itu, kamu juga bisa menambahkan penggunaan pembersih tangan atau handsanitizer berbahan dasar alkohol yang melembapkan pada tangan setelah mencuci tangan saat anak mengalami sesuatu.

Sabun membantu membilas banyak jenis bakteri dan virus, tetapi pembersih tangan akan membunuh kuman yang tertinggal di sabun.

2. Jauhkan anak dari dapur

"Dapur adalah salah satu ruangan paling banyak kuman di rumah," kata Charles Gerba, Ph.D., ahli mikrobiologi yang mempelajari ilmu tanah, air, dan lingkungan di University of Arizona di Tucson.

"Bakteri dapat bertahan hidup di meja dan kulkas, sehingga kuman dari anak dapat dengan mudah berpindah ke makanan dan membuat semua orang sakit," tambahnya.

Paling tidak, jangan biarkan dia pergi ke dapur atau membuka lemari es sendiri.

Orang-orang membuka pintu lemari es lebih sering daripada yang lain di rumah, menjadikan pegangannya sebagai tempat pertukaran kuman yang sempurna.

Selain itu, bakteri mudah berkembang biak di sana, karena banyak orang menggantungkan handuk piring yang basah dan berceceran makanan di atas pegangannya.

Baca Juga: Tak Perlu ke Gym, Lakukan 5 Latihan Ini di Rumah Agar Tetap Bugar Selama Pandemi

3. Mencuci baju dengan air panas

Menggunakan siklus air dingin mesin cuci adalah langkah yang ramah lingkungan, tetapi ketika anak sakit, ibu boleh mencuci menggunakan air panas.

Mengapa? Dr Gerba menjeaskan bahwa air panas membunuh lebih banyak kuman daripada air dingin.

"Studi menunjukkan bahwa orang yang mencuci pakaian dengan air panas akan lebih sedikit izin sakit, begitu juga dengan anak-anak yang menjadi tak mudah sakit," kata Harley A. Rotbart, MD, penulis buku Germ Proof Your Kids.

Saat anak sedamg sakit, cucilah sebanyak mungkin dengan air panas dan pemutih klorin untuk membunuh kuman.

Saat mencuci pakaian gelap dengan air panas, tambahkan pemutih non-klorin yang tahan luntur; jenis pemutih ini bukan pembunuh kuman, tetapi melindungi dari luntur.

Hindari menyentuh hidung dan mulut saat mencuci.

Cuci tangan setelah selesai, dan bersihkan mesin cuci di antara beban dengan menjalankan siklus panas kosong dengan pemutih.

4. Kurangi Pelukan

Ini mungkin kedengarannya sangat tidak realistis, tetapi cobalah untuk membuat jarak antara dirimu dan anakmu jika bisa.

Untungnya,  menurut penelitian dari The Children's Hospital of Philadelphia, kamu tidak perlu mengkarantina diri sendiri, karena virus tidak dapat menyebar lebih dari tiga kaki.

Coba gunakan cara lepas tangan untuk menenangkan anak.

Coba buat isyarat tangan yang berarti "peluk", embuskan ciuman, atau cukup ucapkan "Aku mencintaimu" lebih sering.

"Jika kamu tidak bisa menahan diri untuk tidak memberinya ciuman, kamu bisa menciumnya di bagian dahi atau bagian atas kepalanya daripada mulutnya," kata Philip M. Tierno Jr., PhD, direktur mikrobiologi klinis dan imunologi di NYU Langone Medical Center.

Baca Juga: Ini Perbedaan Daging Kambing dan Domba, Mana yang Lebih Bernutrisi?

5. Buat Aturan Dilarang Berbagi

Mengajari anak untuk bermurah hati memang baik, tetapi ketika dia sakit pilek atau flu, keegoisan adalah nilai tambah.

"Virus dan bakteri dapat bertahan dari satu jam hingga beberapa hari di permukaan yang lembap, jadi jangan biarkan anak-anak berbagi mainan, handuk, atau bahkan pasta gigi jika salah satu dari mereka sakit," kata Dr. Rotbart.

6. Tunda Mencuci Mainan Anak

Bahkan jika mereka tersebar di seluruh rumah, biarkan saja.

Ini akan mengurangi risiko sakit jika kamu menunggu untuk menangani mainan yang kuman anak saat dia sehat.

Karena, ketika mereka sakit, mainan juga akan terinfeksi atau terpapar kuman dan virus kembali.

Sehingga biarkan dulu mainnya, dan langsung cuci ketika mereka sudah sembuh.

"Bersihkan dengan peroksida atau cuka putih, cuci dengan sabun dan air panas, lalu bilas dengan peroksida atau cuka.

"Kedengarannya seperti banyak pekerjaan, tapi itu cara terbaik untuk mencegah penyebaran kuman," terang Dr. Tierno.

(*)

Sumber: parents.com
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Viral di TikTok, Kenapa Minum Kopi Bisa Memicu Buang Air Besar?