Ollen Florence: Body Positivity Bukan Berarti Mempromosikan Lifestyle Tidak Sehat

Putri Mayla - Senin, 19 Juli 2021
Ollen Florence memberikan pendapatnya tentang body positivity.
Ollen Florence memberikan pendapatnya tentang body positivity.

Parapuan.co - Kawan Puan, saat ini topik body postivity movement sedang ramai dibahas oleh kebanyakan orang di media sosial.

Namun sayangnya masih banyak yang mengaitkan bahwa body positivity berkaitan dengan menerima seadanya tubuh tanpa memerhatikan kesehatannya.

Idealnya, kita harus bisa menerima tubuh kita untuk bisa melakukan perbaikan diri supaya tidak merasa rendah diri. 

Ollen Florence merupakan salah satu make up dan hair artist yang turut memberikan pendapatnya mengenai body positivity.

Ia mengaku bahwa body positivity adalah bentuk penerimaan terhadap diri sendiri untuk berupaya hidup lebih sehat. 

Baca Juga: 3 Anggapan Salah Kaprah Soal Body Positivity yang Beredar Luas

Body positivity adalah bentuk menerima diri sendiri

"Body positivity itu bukan buat yang badannya besar, tapi buat yang underweigth (orang yang memiliki berat badaan di bawah rata-rata) juga," menurut Ollen Florence, Make up dan Hair Artist saat dihubungi Parapuan, Rabu (14/7/2021).

Ia menambahkan, adanya body positivity buat accept atau menerima diri sendiri. Bukan karena mau mempromosikan lifestyle yang tidak sehat.

"Misalnya memiliki badan besar harus makan banyak sebagai bentuk love yourself atau body positivity, engga gitu. Banyak di luar sana orang berusaha buat sehat, dan proses itu membuat orang bisa menerima diri sendiri," jelas perempuan lulusan London College of Fashion ini.

"Adanya body positivity agar orang bisa menerima diri sendiri sambil terus berproses untuk lebih sehat," tambahnya.

Mereka yang memiliki tubuh besar disebabkan oleh banyak faktor, bisa karena alasan medis, dan mental.

Baca Juga: Tips Fashion Plus Size ala Ucita Pohan dan Kania Dachlan: Kuncinya Percaya Diri

Body positivity berkaitan dengan mental

"Intinya, bagus ada body positivity movement itu penting saat sekarang cewe, atau bahkan cowo deh dituntut buat jadi certain ways dalam bentuk certain body shape, body size. Sekarang ya engga bisa gitu terus karena akan menggangu mental orang juga," ungkapnya.

Body positivity erat kaitannya dengan kesehatan mental. Mengapa?

Karena pandangan kita terhadap diri sendiri memiliki peran bagaimana kita berperilaku terhadap tubuh yang bisa jadi sangat subjektif. 

Ollen mengaku bahwa dirinya merupakan stress eater, yakni saat merasa anxiety dia bisa merasa nyaman dengan makan.

"Itu eating habit yang jelek dan larinya dari mental," ujarnya.

Maka itu, body positivity movement ini penting biar membantu orang-orang bisa lebih sehat secara mental dan fisik.

Ia menambahkan, mental yang tidak sehat bisa membuat fisik tidak sehat.

"Gue engga setuju kalau mendukung body positivity karena mendukung orang-orang buat obesitas, engga gitu. Itu salah menurut aku." tambahnya.

Baca Juga: Dianggap Langgengkan Toxic Positivity, Kania Dachlan Ceritakan Perjalanannya Jadi Model Plus Size

(*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh