Kata Psikolog Soal Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi Covid-19

Anna Maria Anggita - Minggu, 18 Juli 2021
Ilustrasi pentingnya menjaga kesehatan mental anak di masa pandemi
Ilustrasi pentingnya menjaga kesehatan mental anak di masa pandemi Ju Photographer

Parapuan.co - Selama pandemi ini, selain berfokus pada kesehatan fisik, kita juga perlu menjaga kesehatan mental dan kewarasan orang yang kita cintai.

Sebab, selama pandemi Covid-19 segala aktivitas dilakukan di rumah.

Mulai dari sekolah, mengurus anak, bekerja, hingga interaksi pun dilakukan secara virtual.

Hal ini tentu memunculkan berbagai masalah mental. 

Baca Juga: Punya Gejala yang Mirip, Stres dan Depresi Ternyata 2 Hal yang Berbeda

Di samping itu, dalam acara Diskusi Virtual “Perluncuran Gerakan Durex #BreakTime,” yang diselenggarakan pada Jumat (16/07/2021), terungkap adanya data tentang masalah psikologis selama pandemi.

Survei yang dilakukan oleh Ikatan Psikiater Indonesia menunjukkan bahwa dari 1.552 responden, 63 persen mengaku mengalami kecemasan dan 66 persen mengalami depresi akibat pandemi.

Nah Kawan Puan, jika kamu sudah berkeluarga, masalah kesehatan mental yang harus diperhatikan bukan hanya tentang diri sendiri.

Baca Juga: Punya Gejala yang Mirip, Stres dan Depresi Ternyata 2 Hal yang Berbeda

Sebagai orang tua, kamu juga perlu menjaga kesehatan mental anak. 

Mengetahui adanya masalah ini, Inez Kristanti selaku psikolog klinis pun angkat bicara.

Menurut Inez, hal yang perlu dipahami orang tua adalah seorang anak harus diajari untuk mengenali perasaannya.

Di mana di situasi sekarang ini, Inez mengungkap kalau kita tidak boleh hanya fokus pada kesehatan fisik. 

Memang kesehatan fisik itu penting, namun menjaga mental anak juga harus dilakukan.

"Jangan lupa juga tanya ke anak, apa yang dirasakan hari ini," saran Inez.

Kemudian Inez juga mengungkap kalau anak sudah bisa diajak berkomunikasi, sebagai orang tua Kawan Puan boleh berbincang-bincang terkait perasaan anak.

"Kalau misal anaknya belum bisa diajak berkomunikasi, kita bisa make sure (memastikan) juga walaupun di kondisi terbatas seperti ini tetap ada rutinitas," jelas Inez.

Adapun rutinitas yang dimaksud yakni memenuhi berbagai kebutuhan dan menstimulasi anak.

Baca Juga: Tak Hanya Fisik, Kesehatan Mental Juga Perlu Diperhatikan Selama Pandemi

"Kemudian, bukan hanya terkait kebutuhan stimulasi, belajar atau kebutuan-kebutuhan fisik saja, tapi kasih sayang juga," paparnya.

Bagi Kawan Puan yang sudah memiliki anak, mungkin beberapa cara di atas bisa kamu lakukan. 

Inez juga menegaskan kalau kita harus membagi quality time dengan bijak.

"Ya dibagi quality time-nya dengan pasangan dan quality time bersama juga dengan anak sebagai keluarga," tutup Inez. (*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria

Hari Lebaran Jadi Momen Memaafkan, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan Mental