Membagikan Pengalaman Berhenti Kerja di TikTok, Begini Pendapat Pakar

Vregina Voneria Palis - Sabtu, 17 Juli 2021
Ilustrasi perempuan resign dari kantor
Ilustrasi perempuan resign dari kantor Business photo created by pressfoto

Parapuan.co - Kawan Puan, nampaknya orang-orang sudah tidak tertutup lagi dengan proses resign atau pengunduran diri dari perusahaan tempatnya bekerja.

Ada fenomena baru yang sedang terjadi di media sosial terutama TikTok, yakni mengunggah video pengunduran diri.

Ya, fenomena membagikan video pengunduran diri ini sedang menjadi tren di Amerika.

Melansir dari situs Huffpost, orang-orang semakin terbuka dengan proses resign mereka.

Baca Juga: Tanda-tanda Kamu Butuh Pekerjaan Baru, Salah Satunya Sering Mengeluh

Banyak orang memposting pemberitahuan pengunduran diri mereka di TikTok untuk dilihat dan dibagikan kepada semua orang.

Tren ini mulai terjadi setelah Shana Blackwell membagikan videonya berhenti kerja.

Shana adalah seorang karyawan dari salah satu toko retail Amerika, Walmart.

@shanablackwell

And here is the video of me quitting my toxic, sexist, racist workplace. #walmartchallenge #fyp #viral #walmart #walmarthaul #walmartfindspart1

♬ original sound - Shana

Berbeda dengan cara resign orang pada umumnya yang menyerahkan surat penguduran diri kepada HRD, Shana menyiarkan keputusannya berhenti melalui sistem interkom di tempatnya bekerja.

Alhasil, semua orang yang ada digendung termasuk para pelanggan toko Walmart mendengarkan keputusannya tersebut.

Keputusan nekatnya ini bukan tanpa alasan, menurut penjelasan Shana, ia telah beberapa kali mengajukan keluhan pada perusahaanya tersebut tapi tidak pernah didengarkan.

Shana juga sudah mencoba menghubungi manajernya untuk mengajukan pengunduran diri dengan baik, tapi tidak direspon.

"Perhatian semua pembeli, karyawan dan manajer Walmart," ucap Shana dalam videonya.

Ia kemudian menjelaskan alasannya berhenti bekerja, mulai dari pimpinan yang rasis hingga pegawai yang terus mengganggunya.

"Masa bodoh dengan para manajer, perusahaan ini, posisi ini ... Aku benar-benar berhenti," tutup Shana dalam videonya.

Video Shana ini telah disaksikan oleh sekitar 35 juta kali di paltform TikTok, dan menuai berbagai komentar positif.

Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Perasaan Cemas dan Stres saat Mencari Pekerjaan

Banyak orang mulai memberanikan diri mengikuti jejak Shana membagikan video pengunduran diri mereka, dengan kampanye #quitmyjob.

Video lainnya dibuat oleh salah satu pengguna TikTok bernama CJ Blessing.

Dalam videonya tersebut, CJ menunjukkan dirinya yang berhenti dari pekerjaannya di bidang Health Care Finance.

@cj.blessing

✌???? #quitmyjob #fyp #foryoupage #foryou #nonbinary #happypride #lgbt #gay #gaytiktok #katespadenyhappydance #gays #lgtbq #happy #lesbian #lesbians

♬ thank u, next - Ariana Grande

“Saya bekerja terlalu keras dan kelelahan serta merasa kurang dihargai,” kata CJ.

“Saya berusaha tidak menampilkan wajah atasan saya dalam video ini," imbuhnya.

Nah, selain Shana dan CJ, masih ada banyak lagi orang yang mengunggah video semacam ini di TikTok, Kawan Puan.

Namun hal ini dianggap kurang tepat oleh Jackie Cuevas, seorang pakar administrator HRD yang memberikan nasihat karir di akun TikTok-nya.

Baca Juga: Apakah Pindah Kerja Bisa Mengatasi Rasa Jenuh? Ini Jawaban Pakar

Ia memperingatkan agar orang-orang tidak merekam pengunduran diri mereka dan mengunggahnya di media sosial.

Ia merekomendasikan untuk mengundurkan diri secara pribadi dengan menulis surat sederhana atau bertemu dengan atasan.

Menurutnya menggugah video semacam itu bisa memberikan kesan buruk pada perusahaan tempat kerja pembuat konten tersebut.

"Secara keseluruhan konten seperti ini menciptakan pandangan buruk tentang perusahaan tersebut, padahal pendapat yang disampaikan pada video hanyalah pendapat satu orang."

"Hal seperti ini tidak tepat ditampilkan di media sosial,” jelas Jackie. (*)

 

Sumber: Huff Post
Penulis:
Editor: Linda Fitria