Tantangan Pilot Mellisa Anggiarti Bekerja di Bidang yang Didominasi Lelaki

Arintha Widya - Minggu, 18 Juli 2021
Tantangan Mellisa Anggiarti jadi pilot
Tantangan Mellisa Anggiarti jadi pilot Instagram @imellisasist

Parapuan.co - Sosok pilot perempuan Mellisa Anggiarti mengalami berbagai tantangan bekerja di bidang yang didominasi laki-laki.

Meski sempat merasakan tantangan, kini Melissa membuktikan bahwa perempuan bebas dan merdeka untuk menentukan pekerjaan, sekalipun di bidang yang didominasi laki-laki.

Syukurnya, Mellisa Anggiarti mengaku bahwa tantangan yang dialaminya tidak terjadi ketika ia sudah berhasil menjadi pilot terkualifikasi.

Pengakuan tentang hal tersebut disampaikan Mellisa saat diwawancara PARAPUAN baru-baru ini.

 

Baca Juga: Berduel dengan Dewa Kipas, Ini Profil Pecatur Grand Master Putri Indonesia Irene Kharisma Sukandar

Ia menjelaskan, memang tidak mudah menjadi seorang pilot, terlebih karena jumlah perempuan jauh lebih sedikit dibandingkan laki-laki.

Diakui pula oleh Mellisa, ketimpangan gender pernah terjadi di dunia penerbangan walau tidak secara langsung diterimanya.

Tantangan soal ketimpangan gender yang paling terasa dan diingatnya hingga kini, ialah sewaktu masih menjalani pendidikan.

Mellisa mengisahkan, dulu seorang instruktur sempat menyinggung soal gendernya saat Mellisa sedang dalam kondisi kurang prima.

Hal itu terjadi saat ia melakukan kesalahan di kelas, sehingga diperlakukan berbeda dari rekan-rekan lainnya yang laki-laki.

"Aku, misalnya kemampuanku lagi paling jelek hari itu. Ada aja, deh, pokoknya kesalahan yang aku buat," ujar ibu satu anak ini.

"Instructor-ku, tuh, bisa kayak ngomong, "Kamu sih dandan melulu'. Terus aku ngelihat temenku melakukan kesalahan enggak dapet kayak gitu," katanya lagi.

Perempuan lulusan Filsafat Universitas Indonesia ini menjelaskan, kenyataannya hari itu tidak hanya Mellisa yang melakukan kesalahan.

 

Baca Juga: Masuk Miss Grand Internasional, Ini Profil Lengkap Aurra Kharisma

"Dandan itu identik dengan perempuan, terus dia menyerang hal itu. Padahal kan enggak bener. Itu dia, yang lain ada juga yang terbangnya jelek hari itu," tambahnya.

Begitu berhasil lulus sertifikasi dan mendapat izin terbang, Mellisa mengaku tidak lagi pernah mengalami diskriminasi.

Menurutnya, dunia penerbangan Indonesia sudah cukup profesional dan lebih fokus pada kemampuan seseorang menjalani profesinya alih-alih gender.

Baik rekan maupun seniornya, semua memperlakukan pilot perempuan setara dengan laki-laki.

"Temenku, seangkatanku itu mereka udah melek soal isu gender. Jadi kalau ada apa-apa, ini bukan masalah gendernya tapi kemampuannya," ungkap Mellisa.

"Dulu pas sekolah mungkin belum terlalu banyak tahu, jadi gampang meledek. Kalau sekarang enggak ada," tambahnya.

Kalaupun ada yang menyinggung soal gendernya, itu hanya dilakukan sembari bercanda antar sesama pilot.

"Kalau pas udah jadi pilot enggak, sih. Paling bercandaan doang, misalnya pernah aku males nyuci pesawat itu temenku komen," celetuk Mellisa.

"Paling cuma bilang, 'Ah elu giliran nyuci pesawat aja nggak mau setara'. Abis itu ya sudah, tahu kalau itu bercanda doang," ujarnya lagi.

Kiranya, begitulah kisah Mellisa Anggiarti sang pilot perempuan Pesawat Garuda Indonesia yang kini merasakan sendiri merdekanya perempuan dalam menentukan profesi.

Mudah-mudahan cerita darinya menjadi motivasi bagimu untuk tidak takut menghadapi tantangan, ya. (*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda