Merencanakan Kehamilan? Terima 4 Vaksin Ini Demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Anna Maria Anggita - Rabu, 14 Juli 2021
Vaksin yang harus diterima sebelum hamil demi menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan
Vaksin yang harus diterima sebelum hamil demi menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan Gam1983

2. Campak, gondok, dan rubella (MMR)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan untuk menerima vaksin MMR sebelum seorang perempuan hamil.

Sebelumnya konsultasi ke dokter dengan menunjukkan catatan vaksinasi dulu ya, Kawan Puan.

Dengan begitu dokter meninjau catatan imunisasi dan melihat jumlah vaksin MMR yang diterima itu sudah memadai atau belum.

Tapi, apabila Kawan Puan tidak menemukan catatan imunisasi, maka kemungkinan dokter akan melakukan tes darah untuk mengevaluasi kekebalan tubuh, jika memang kadar imunitas kurang maka akan diberikan booster.

Suntikan booster MMR adalah vaksin virus yang dilemahkan.

Setelah seorang perempuan menerima booster, CDC merekomendasikan menunggu empat minggu sebelum mencoba kehamilan karena risiko teoretis pada janin dengan vaksin hidup.

Namun, jika kehamilan terjadi dalam jendela empat minggu, jangan khawatir!

Sebab, rekomendasi ini didasarkan pada risiko teoritis, selain itu faktanya, belum ada laporan yang membahayakan janin karena jenis paparan ini.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Imunoterapi untuk Kanker Kapala dan Leher

3. Varicella zoster virus (VZV)

Kawan Puan, kamu harus tahu bahwa cacar air dapat membahayakan perempuan hamil dan janinnya.

Oleh karena itu, alangkah baiknya kalau kamu menerima vaksin VZV sebelum hamil.

Mirip dengan booster MMR, vaksin VZV adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan.

Seorang perempuan harus memiliki vaksin ini setidaknya empat minggu sebelum mencoba untuk hamil.

Sumber: Harvard Health Publishing
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati