Cara Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Pasca Melahirkan

Anna Maria Anggita - Minggu, 11 Juli 2021
Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan pasca melahirkan
Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan pasca melahirkan Aldona

Parapuan.co - Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu wajib hukumnya bagi kaum hawa seperti kita.

Bagaimanapun kondisimu, mencari tahu apa yang terjadi pada kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu penting.

Setelah mengetahui kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, barulah kamu mencari cara menangani jika terjadi masalah.

 

Baca Juga: Covid-19 Buat Indera Perasa Hilang? Mungkin Kamu Alami Ageusia

Nah, kali ini PARAPUAN akan membahas kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang baru saja melahirkan.

Jika kamu sudah melahirkan, tentu tahu ada beberapa hal yang berubah pada vagina.

Misalnya pembengkakan, memar, rasa sakit, dan mungkin nyeri saat kamu buang air kecil dan air besar.

Kamu perlu tahu kalau gejala tersebut akan hilang setelah beberapa minggu.

Baca Juga: Simak! Ini 5 Perubahan yang Terjadi pada Vagina Setelah Menopause

Bahkan butuh waktu lebih lama lagi jika area kulit antar vagina dan anus dipotong saat proses lahiran pervaginaan untuk membantu mengeluarkan bayi.

Dilansir dari Healthline, harus Kawan Puan pahami juga, kalau pendarahan pada vagina itu normalnya terjadi selama dua sampai enam minggu setelah kamu melahirkan.

Pendarahan hebat yang berwarna merah cerah dan atau mungkin pembekuan darah adalah normal selama 24 jam pertama setelah melahirkan.

Setelah itu, pendarahan akan berkurang secara bertahap.

Meski begitu, Kawan Puan mungkin mengalami pendarahan vagina hingga enam minggu.

Di samping itu, seusai melahirkan kamu akan merasa vagina terasa lebar dan melar.

Tapi, Kawan Puan tenang saja, kamu bisa mendapatkan kembali elastisitasnya dalam waktu enam minggu.

Cara yang harus dilakukan yakni latihan kegel dan latihan dasar panggul lainnya yang dilakukan selama dan setelah kehamilan.

Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Beda Swab PCR dan Antigen untuk Deteksi Covid-19

Latihan tersebut akan membantu meningkatkan tonus vagina dan mengurangi risiko prolaps organ ke dalam vagina.

Di sisi lain, perempuan yang sedang menyusui juga memiliki kadar estrogen yang lebih rendah, sehingga memicu kekeringan vagina.

Untuk mengatasinya, Kawan Puan perlu menggunakan pelumas berbahan dasar air dan pelembab alami lainnya yang membantu meringankan gejala kekeringan vagina.

Gunakan pelumas dan pelembab pada saat berhubungan seks, gatal, dan jika rasa terbakar pada area vagina muncul.

Tak sampai situ saja nih Kawan Puan, hal lain yang harus dicatat baik-baik yakni vagina itu memainkan peran penting dalam kehamilan dan persalinan, sehingga kamu perlu memperhatikannya secara khusus.

Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga vagina tetap sehat selama dan setelah kehamilan:

  • Keringkan area vagina dengan pengering rambut pada pengaturan rendah dan dingin setelah mandi atau berenang
  • Bersihkan dari depan ke belakang setelah pergi ke kamar mandi
  • Jangan menyiram atau menggunakan pembalut atau tampon beraroma
  • Hindari semprotan kebersihan feminin atau produk perawatan pribadi yang wangi
  • Kenakan pakaian dalam yang lebih longgar
  • Makan yogurt secara teratur
  • Kurangi asupan gula
  • Tetap terhidrasi
  • Konsumsi makanan yang sehat, seimbang dan berolahraga secara teratur
  • Berlatih seks

Baca Juga: WHO Nyatakan Varian Delta Merupakan Virus Corona yang Paling Menular

Selain itu, apabila Kawan Puan masih ragu tentang keputihan atau masalah vagina lainnya segera konsultasikan ke dokter.

Dengan begitu, kamu akan mendapat solusi yang terbaik demi menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. (*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Viral di TikTok, Kenapa Minum Kopi Bisa Memicu Buang Air Besar?