Ini Tokoh Perempuan yang Menginspirasi Hannah Al Rashid Menjadi Aktivis

Arintha Widya - Jumat, 9 Juli 2021
Hannah Al Rashid
Hannah Al Rashid Instagram @hannahalrashid

 

Parapuan.co - Hannah Al Rashid cukup lama dikenal sebagai aktris sekaligus aktivis keseteraan gender.

Sebagai aktivis kesetaraan gender yang menyuarakan hak-hak perempuan, Hannah Al Rashid tentu punya sosok inspiratif yang dijadikannya panutan.

Hannah Al Rashid mengaku, semua perempuan bisa menjadi sumber inspirasi baginya.

Apalagi jika para perempuan itu juga mempunyai misi sama, yaitu berani bersuara dalam memperjuangkan kesetaraan gender.

Namun, ketika diwawancara PARAPUAN pada 5 Juli 2021 lalu, ia menyebut ada satu sosok yang menurut Hannah paling menginspirasinya.

Sosok tersebut adalah tokoh fiksi dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, Nyai Ontosoroh.

Baca Juga: Inspiratif! Hannah Al Rashid Ceritakan Kisahnya Jadi Seorang Aktivis

"Tahu Nyai Ontosoroh, nggak, dari Bumi Manusia? Karakter Nyai Ontosoroh itu, menurut saya menggambarkan perempuan Indonesia yang hebat sekali," tutur Hannah.

Ia menambahkan, karakter Nyai Ontosoroh adalah perempuan yang berpendidikan meski hidup dalam ketidakadilan.

Sebagai informasi, Nyai Ontosoroh dikisahkan merupakan perempuan pribumi yang menjadi gundik seorang Belanda.

Selama bertahun-tahun ia hidup sebagai istri dan ibu tanpa perkawinan yang sah, tetapi ia menjadi perempuan yang cukup dihormati.

"Nyai Ontosoroh itu perempuan hebat yang educated, yang walaupun mengalami ketidakadilan, dia berani untuk speak up," kata perempuan kelahiran London, 1986 itu.

"Untuk menjadi perempuan secara keseluruhan, karakter Nyai Ontosoroh sangat inspiratif buat saya. Bahwa kalau ada sesuatu yang tidak adil kita harus speak up, rasanya dapat dari dia waktu itu," imbuh Hannah.

Sosok perempuan lainnya yang juga memberi Hannah Al Rashid inspirasi untuk terus berjuang adalah Linda Sarsour.

Linda Sarsour merupakan aktivis muslim berhijab keturunan Palestina-Amerika yang tinggal di Amerika.

Ia pernah memimpin sebuah protes di Amerika dan menjadi co-chair aksi Women's March tahun 2017 lalu di AS.

Bagi Hannah, aksi Linda Sarsour seperti menunjukkan bahwa perempuan muslim tidak melulu harus diam di rumah, tetapi juga mampu keluar memperjuangkan keadilan.

Baca Juga: Tidak Punya Ambisi Tertentu, Hannah Al Rashid: Aku Gabungan Pengelola dan Pengabdi 

"Setelah ada Women's March, saya jadi ngikutin aktivis-aktivis gitu melihat ada aktivis social justice perempuan muslim yang do something yang cukup wow," kata Hannah.

"Sebagai perempuan muslim, ini kayak mendobrak stereotip bahwa perempuan muslim harus diam saja di rumah. Jadi melihat Linda Sarsour itu, aku kayak, wow, kagum."

Women's March sendiri tidak hanya dilakukan di Amerika Serikat, tetapi juga di Indonesia dan diikuti banyak sekali aktivis perempuan, termasuk Hannah Al Rashid.

Aksi tersebut dilakukan untuk memprotes terpilihnya Donald Trump sebagai presiden pada tahun 2017.

Wah, perempuan yang menjadi sumber inspirasi bagi Hannah hebat semua, ya, Kawan Puan? (*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami