Cara Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan di Masa Remaja

Anna Maria Anggita - Minggu, 4 Juli 2021
Ilustrasi menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan di masa remaja
Ilustrasi menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan di masa remaja Alexandra Pavlova

Parapuan.co - Merawat kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu wajib bagi kita ya Kawan Puan.

Berapa pun umurmu, menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu harus dilakukan.

Begitu pun dengan usia remaja, di mana banyak yang mengalami perubahan pada kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Mungkin di masa remaja ini belum banyak gangguan yang dialami perempuan.

Baca Juga: Mengenal Covid-19 pada Anak Khususnya Bayi, Apa yang Harus Dilakukan?

Meski begitu, menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu tetap penting.

Lantas apa yang bisa dilakukan di masa remaja?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini merupakan cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan di masa pubertas, yuk simak.

1. Mengonsumsi probiotik

Kawan Puan, vagina memiliki tingkat keasaman atau pH sendiri.

Oleh sebab itu, keseimbangan pH itu wajib demi menjaga habitat alami vagina.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Begini Rawat Vagina Setelah Menopause

Bakteri dan ragi yang baik bekerja membantu vagina tetap sehat dan bebas infeksi.

Selain itu, dikutip dari Teen Vogue, perlu diketahui bahwa keseimbangan vagina dipengaruhi berbagai hal seperti makanan.

Salah satu tanda bahwa pH tidak seimbang adalah keputihan hingga timbul aroma tidak sedap.

Jika sudah terjadi hal ini, hendaknya mengonsumsi probiotik yang bisa didapatkan dari yoghurt.

Tujuan mengonsumsi probiotik adalah menyeimbangkan produksi ragi ya Kawan Puan.

2. Menghindari douching

Dikutip dari Kids Healthdouching adalah mencuci vagina dengan menggunakan larutan khusus.

Tindakan ini bukan ide yang baik untuk vagina ya, Kawan Puan, kecuali kalau memang disarankan oleh dokter karena sedang terjadi gangguan tertentu.

Sebab douching itu mampu menyebabkan reaksi alergi, iritasi, dan bahkan infeksi.

Begitu pun dengan semprotan cairan feminim, deodoran, atau pun tampon beraroma juga sebaiknya jangan dilakukan.

Baca Juga: Ingat Lagi, Ini 7 Langkah Mencuci Tangan Pakai Sabun yang Benar

Seperti halnya douching, menggunakan cairan beraroma pada vagina tidak baik untuk lingkungan area kewanitaan.

Pasalnya, vagina itu punya sistem pembersihan alami sendiri yang mengeluarkan alami.

Maka dari itu, kamu tidak perlu menambahkan bahan kimia untuk membantu membersihkan vagina.

Namun, apabila kamu merasa ada aroma yang menyengat dari vagina, cobalah konsultasi ke dokter.

Dengan begitu, kamu akan mendapatkan resep untuk obat yang sesuai.

3. Gunakan pakaian dalam berbahan katun

Kawan Puan, memilih pakaian dalam itu jangan asal-asalan ya.

Kamu perlu mencari pakaian dalam misalnya yang berbahan katun.

Pakaian dalam berbahan katun akan menjaga lingkungan alami pada vagina, sebab serat alaminya lebih bekerja menyerap keringat.

Selain itu, saat datang bulan, rajinlah untuk mengganti pembalut atau mengosongkan isi tampon.

Tak lupa juga untuk membawa cadangan di ransel atau tasmu saat bepergian ya Kawan Puan.

Baca Juga: Apa Itu Anosmia dan Cara Mengatasinya Saat Isolasi Mandiri di Rumah

Gunanya saat terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran atau celana dalam sudah terlalu lembab, kamu bisa langsung menggantinya. 

Nah, Kawan Puan, ternyata menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu tidak sulit ya, apalagi di masa remaja ini.

Jadi yuk lakukan ketiga cara sederhana di atas dan buatlah daerah kewanitaanmu sehat. (*)

Sumber: Kids Health,Teen Vogue
Penulis:
Editor: Linda Fitria