Ini Dia Perbedaan Vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm

Anna Maria Anggita - Kamis, 1 Juli 2021
Ilustrasi vaksin virus corona.
Ilustrasi vaksin virus corona. Freepik

Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm dikembangkan di Beijing BioInstitute Biological Product dan menjadi salah satu jenis vaksin yang akan digunakan dalam program Vaksin Gotong Royong di Indonesia, bersama vaksin Moderna asal Amerika Serikat.

Perlu diketahui vaksin Sinopharm ini dikembangkan seperti vaksin Sinovac yakni dengan metode inactivated virus.

Mengetahui hal tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melaporkan efikasi vaksin Sinopharm dengan dua dosis suntikan, selang pemberian 21-28 hari menunjukkan profil keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik.

Seseorang yang menerima vaksin Sinopharm kemungkinan akan mengalami reaksi ringan seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, batuk, dan efek lainnya.

Baca Juga: Dokter: Obat Herbal Boleh Diminum untuk Meredakan Gejala, Bukan Menyembuhkan Covid-19

Meskipun memang ada berbagai efek samping dari ketiga jenis vaksin yang digunakan di Indonesia, Kawan Puan tenang saja, karena hal tersebut normal dan berlangsung sebentar.

Oleh karena itu, yuk kita vaksin Covid-19, supaya Indonesia segera terbebas dari pandemi. (*)

Sumber: KOMPAS.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania