Ini Pengaruh 4 Tipe Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kehidupan Anak di Masa Depan

Saras Bening Sumunarsih - Selasa, 29 Juni 2021
Ilustrasi ibu mendidik anak perempuan
Ilustrasi ibu mendidik anak perempuan Freepik.com

Parapuan.co – Sebagai orang tua, tentu kita menginginkan yang terbaik untuk buah hati.

Makanya, pola asuh terbaik kita pilih untuk diterapkan pada anak.

Pola asuh sangat berpengaruh pada kehidupan dan karakter anak di masa depan.

Anak empat jenis pola asuh yang sering orang tua gunakan saat mendidik anak.

Baca Juga: Ini Dia 3 Cara Beradaptasi Sebagai Ayah Tunggal Setelah Bercerai

Seperti memberikan peraturan yang ketat, menekankan kedisiplinan, menjadi teman untuk anak mereka, atau bahkan orang tua yang tidak terlalu memiliki andil dalam mengasuh anak.

Seperti yang dilansir dari Bightside.meberikut beberapa cara didik yang memengaruhi kehidupan anak,

1. Terlalu lunak

Orang tua yang terlalu lunak dengan anak sering disebut dengan orang tua yang permisif.

Mereka memiliki aturan namun tidak ada kedisiplinan untuk menegakkannya.

Orang tua tipe ini lebih menghargai perasaan dan keinginan anak-anak mereka, bahkan mungkin terlalu berlebihan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada anak-anak.

Karena orang tua yang memanjakan buah hatinya jarang menggunakan kedisiplinan, maka anak-anak tersebut mungkin memiliki masalah dengan pengendalian diri yang dapat berdampak negatif pada kehidupan sosial mereka.

Anak yang mendapatkan pola asuh ini akan sulit untuk melakukan sosialisasi pada lingkungan mereka.

Tak hanya itu, anak juga cenderung memiliki prestasi akademik yang buruk.

2. Orang tua yang lalai

Orang tua yang tidak terlibat dalam kehidupan anak memiliki sedikit pengaruh bagi kehidupan mereka.

Pola asuh yang tidak terlibat ini bisa dikategorikan lalai atau tidak memberikan dukungan dan peraturan yang dapat mendisiplinkan anak.

Anak-anak dari orang tua yang tidak terlibat dalam pola asuh mungkin memiliki masalah dengan rasa percaya diri dan kinerja akademik.

Mereka mungkin mengalami kesulitan mengendalikan emosi yang mengakibatkan mereka menjadi impulsif.

Baca Juga: Bagaimana Ayah Bisa Memperkuat Hubungan dengan Anak Perempuannya?

3. Tegas dan selalu mengontrol

Orang tua yang otoriter cenderung memiliki peraturan yang ketat dan mengontrol.

Anak-anak harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan secara membabi buta tanpa mengajukan pertanyaan apapun.

Bernegosiasi dengan anak bukanlah suatu pilihan, sebab hal ini dianggap sebagai perlawan atau serangan balik dari anak pada orang tua.

Orang tua yang otoriter juga tidak mempertimbangkan perasaan dan pendapat anak-anak.

Saat anak mereka melanggar aturan tertentu, mereka mungkin menggunakan hukuman sebagai bentuk mendisiplinkan.

Alhasil cara tersebut membuat anak menjadi takut dan tertekan.

Sayangnya, jenis pengasuhan ini dapat sangat merugikan seorang anak.

Anak-anak dari orang tua otoriter sering kali kurang mandiri, bermasalah dengan kepercayaan diri, dan memiliki keterampilan sosial yang buruk.

Hal tersebut sebagai akibat dari pendapat mereka yang tidak dihargai sejak kecil dan karena orang tua selalu memutuskan sesuatu tanpa  berdiskusi.

Selain itu, pola asuh otoriter dapat membuat anak menjadi agresif dan otoriter dalam hubungan di masa depan.

Karena aturan selalu diterapkan secara ketat, mereka mungkin juga memiliki masalah dengan kontrol diri.

4. Penuh perhatian dan demokratis

Tipe pola asuh ini lebih menunjukkan perhatian dan berfokus pada pikiran dan keadaan emosi anak.

Jenis pengasuhan ini juga disebut sebagai demokratis karena anak-anak diizinkan untuk menyampaikan pendapat dan berdiskusi secara sehat dengan orang tua. 

Orang tua yang perhatian dan demokratis memberikan banyak energi untuk perkembangan anak-anak, tetapi tidak terlalu mengontrol.

Anak-anak diizinkan untuk melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan tanpa harus dihukum.

Baca Juga: Agar Anak Mau Terbuka Tentang Hari Mereka di Sekolah, Ini Saran Psikolog

Anak-anak dari orang tua yang perhatian dan demokratis cenderung lebih mandiri dan memiliki kepercayaan diri.

Mereka lebih baik dalam membuat keputusan dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik.

Nah, terbukti ya, Kawan Puan kalau pola asuh sangat memengaruhi kehidupan anak di masa depan.

Makanya, kita harus memilih dengan bijak, mau jadi orang tua seperti apa kita bagi buah hati. (*)

Sumber: brightside.me
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania