Kasus Covid-19 pada Anak Tinggi, IDAI Imbau Remaja Jadi Agen Perubahan

Shenny Fierdha - Jumat, 25 Juni 2021
ilustrasi Covid-19 pada anak
ilustrasi Covid-19 pada anak Igor Alecsander

Parapuan.co - Kawan Puan mungkin mengetahui berita belakangan ini mengenai tingginya angka kasus positif Covid-19 pada anak Indonesia usia nol sampai 18 tahun.

Hal ini membuat Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A., memberikan imbauan khusus untuk anak Indonesia, terutama remaja.

Dalam konferensi pers virtual pada Kamis (24/6/2021), dia mengimbau remaja Indonesia harus menjadi agen perubahan yang mengingatkan kepada sebayanya untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Kalian (remaja Indonesia) jadilah agent of change (agen perubahan). Jangan lupa ingatkan teman-teman untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19," ujar Aman dalam konferensi pers virtual tersebut.

Baca Juga: Kenali Herd Stupidity, Masalah Kebodohan Komunal Dalam Hadapi Pandemi

Menurutnya, ini tak lepas dari sikap remaja yang cenderung tidak mau mendengarkan nasihat orang yang lebih tua meski untuk kebaikan diri mereka sendiri.

"Remaja itu biasanya tidak suka mendengarkan nasihat orang, kecuali dari sebayanya atau dari orang lain yang dianggap hebat. Bahkan kalau orangtua memberikan nasihat, nasihatnya masuk kuping kiri, keluar kuping kanan," ucap Aman.

Selain itu, dia pun menyayangkan sikap remaja yang banyak beranggapan bahwa pandemi Covid-19 tidaklah nyata.

Bahkan, banyak remaja yang sering bermain di luar rumah tanpa mengenakan masker yang merupakan salah satu bentuk abainya mereka terhadap protokol kesehatan Covid-19.

"Percayalah bahwa pandemi Covid-19 ini ada dan kalian bukanlah (karakter pahlawan super) Ironman atau karakter super hero (pahlawan super) lainnya. Kalau kalian kena Covid-19, kalian bisa sakit dan meninggal," tegas Aman.