Antisipasi Konflik, Begini Cara Jaga Komunikasi dan Interaksi dalam Bekerja

Arintha Widya - Kamis, 24 Juni 2021
Berkomunikasi dan berinteraksi dalam bekerja
Berkomunikasi dan berinteraksi dalam bekerja vichie81

Parapuan.co - Konflik dengan atasan maupun rekan kerja seringkali disebabkan karena kurangnya kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi.

Sebab, tak semua orang dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik saat bekerja.

Kedua hal tersebut penting dimiliki setiap orang, terlebih jika kamu bekerja dengan orang yang mempunyai karakter berbeda-beda.

"Ya benar, cara menghadapi setiap orang tentu saja berbeda satu dengan lainnya," demikian kata psikolog Dr. Sukmarani, M.Si. saat diwawancara PARAPUAN pada 17 Juni 2021.

Baca Juga: Jauhi Cekcok, Ini Solusi Menyelesaikan Konflik dengan Rekan Kerja Menurut Psikolog

"Kita belajar untuk mengamati dan memahami karakter dari orang tersebut."

"Komunikasi harus menyertakan penyampaian dan pemahaman arti, karena merupakan unsur yang penting dalam kehidupan organisasi," ujarnya lagi.

Untuk mempertajam kemampuan dalam berkomunikasi sehingga kamu lebih mudah berinteraksi, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.

Penasaran apa saja? Simak penjelasan Dr. Sukmarani, M.Si. seorang dosen Universitas Krida Wacana berikut ini.

Baca Juga: Karier Tipe Pengampu Stagnan Akibat Menarik Diri dari Masalah, Psikolog Sarankan Ini!

1. Persepsi

Cara seseorang berkomunikasi akan menimbulkan persepsi berbeda tergantung pada siapa yang diajak berbicara.

Komunikasi harus dapat memprediksi apakah pesan-pesan yang akan disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.

"Bila prediksinya tepat, audiens akan membaca dan menerima tanggapannya dengan benar," begitu kata Sukmarani.

Jadi, penyampai pesan juga perlu memperhatikan bagaimana persepsi orang yang diajak bicara sehingga bisa mengantisipasi kesalahpahaman.

2. Ketepatan

Kedua, kamu sebagai penyampai pesan juga perlu memikirkan ketepatan bicara supaya tidak disalahartikan oleh siapa saja yang mendengarkan.

"Secara umum audiens mempunyai suatu kerangka berfikir," Sukmarani menjelaskan.

Baca Juga: Sedang Alami Konflik dengan Rekan Bisnis? Ini 3 Cara Untuk Mengatasinya

"Agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran, maka seseorang perlu mengekspresikan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam kerangka berfikir mereka," ujarnya lagi.

Sukmarani juga menambahkan, ketepatan komunikasi bisa menghindarkan seseorang dari miss communication.

3. Kredibilitas

Kredibilitas dari seorang penyampai pesan juga menjadi salah satu faktor yang membuat komunikasi dua arah berjalan baik.

Maksudnya, kepercayaan atasan maupun rekan kerja kepadamu bisa sangat berpengaruh pada lancar tidaknya komunikasi.

Begitu pula sebaliknya, komunikator pun harus yakin pada pesan dan maksud dari yang ingin disampaikan.

4. Pengendalian

Dalam berkomunikasi, audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap pesan yang disampaikan.

"Reaksi mereka dapat membuat komunikator tertawa, menangis, bertindak, mengubah pikiran, atau lemah lembut," kata Sukmarani.

Hal ini ditentukan oleh intensitas reaksi yang dilontarkan audiens terhadap apa yang disampaikan komunikator.

Sebaliknya, reaksi audiens tergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator mengendalikan audiensnya saat melakukan komunikasi.

 

Baca Juga: Bahas Keuangan dengan Pasangan Rentan Konflik? Ini 3 Tips Agar Lancar!

5. Kesan

Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan persahabatan dengan audiens.

Dengan begitu, komunikasi dapat berjalan lancar dan tujuan dari suatu interaksi tercapai.

Seorang komunikator yang baik juga akan menghormati dan berhasil memberi kesan yang baik kepada audiensnya.

Itulah tadi cara tepat berkomunikasi dan berinteraksi dalam bekerja yang mesti kamu perhatikan.

Kiranya dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, konflik di kantor bisa diantisipasi dan dihindari. (*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria