Revalina S. Temat Bagikan Cerita Bagaimana Menjadi Ibu dan Usahanya Meraih Mimpi

Ericha Fernanda - Selasa, 22 Juni 2021
Menjalani peran sebagai ibu dan usaha meraih mimpi.
Menjalani peran sebagai ibu dan usaha meraih mimpi. freepik

Parapuan.co - Seorang perempuan memiliki kebebasan menentukan dirinya sendiri ingin menjadi seperti apa ya, Kawan Puan.

Memilih melajang, menjadi ibu rumah tangga, ibu sambung, ibu tanpa anak, ibu tunggal, kepala rumah tangga, atau gabungan diantaranya merupakan pilihan yang bebas ditentukan oleh seorang perempuan. 

Termasuk urusan meraih mimpi, seorang perempuan bebas untuk tetap meraih mimpinya sendiri meski dirinya sudah menikah sekalipun. 

Pada 3-7 Maret 2021 kemarin, PARAPUAN melakukan survei daring kepada 1.218 responden dengan tema Perempuan Indonesia, Ambil Alih Kembali Kendali Mimpimu

Dalam salah satu poin survei, PARAPUAN membahas tentang 'Perjuangan dalam Akses Pekerjaan: Berani Memutuskan Bekerja atau Tidak Bekerja' lho, Kawan Puan. 

Poin survei di atas menjadi sangat menarik untuk dibahas mengingat banyak perempuan yang menjadi tidak memiliki daya dan kekuatan, bahkan untuk bekerja, setelah menikah. 

Meski begitu, hasil riset justru mempertegas bahwa mayoritas perempuan menyatakan punya kebebasan untuk memilih jadi perempuan karier, ibu rumah tangga, atau keduanya. 

Mungkin tidak mudah menjadi seorang working momTidak mudah untuk membagi waktu dan mengurus rumah tangga. 

Tetapi, hal tersebut tidak berlaku bagi dua ibu hebat dengan latar belakang yang sangat berbeda ini.

Dua ibu hebat ini membagikan bagaimana cara membagi waktu antara keluarga dan meraih mimpinya setelah menikah meski bekerja sekalipun. Berikut kisah inspiratif keduanya: 

Baca Juga: 7 Tips Mengasuh Anak agar Kuat Mental, Perlu Tahu Kapan Bilang Tidak!

1. Revalina S. Temat (Ibu dan Pekerja Seni)

Revalina S. Temat (36) adalah seorang ibu dari dua anak laki-lakinya yakni Rihga Sadiwasakti Rabbani (5) dan Rajendra Satya Razzani (2). 

Nama Revalina S. Temat pasti sudah tidak asing di telinga kita sejak dirinya memerankan tokoh Bawang Putih dalam sinetron Bawang Merah dan Bawah Putih.

Saat dihubungi tim PARAPUAN, Revalina membagikan tips tentang bagaimana agar tidak burnout saat mengasuh anak dan bekerja dalam satu waktu.

"Perlunya me time untuk ibu walaupun cuma di rumah saja dan waktunya cuma sebentar, tapi benar-benar sendiri," kata Revalina.

Waktu untuk diri sendiri penting menurut Revalina. Sebab, saat me time, kita bisa mengenal emosi dan mengusai diri sendiri agar tidak mengalihkannya ke orang atau aktivitas lain.

Revalina juga tak menampik bahwa dirinya hingga detik ini masih berusaha meraih mimpi dalam pekerjaannya.

Oleh karena itu, ia tetap memberikan pengertian kepada buah hatinya agar saling mengerti.

"Komunikasi yang baik sama si kecil dan mencoba menjelaskan bahwa passionnya ibu adalah akting," tambahnya.

Bagi Revalina, komunikasi tentang mimpi dengan anak adalah satu hal penting. Sebab dirinya memiliki mimpi, Revalina jadi selalu mendorong anak-anaknya agar berani memiliki cita-cita. 

"Ibu mengarahkan si kecil untuk melakukan hobinya dan ajak ngobrol tentang kesukaannya," ujar Revalina.

Baca Juga: Menurut Psikolog, Ini Kiat Membesarkan Anak Tangguh dan Sukses

Sembari mengasuh anak dan dan meraih mimpinya, Revalina memiliki support system yang senantiasan mendukung dan peduli kepadanya.

"Support systemnya yang pasti suami, keluarga, dan asisten rumah tangga yang memang bantu mengurus si kecil. Bentuk dukungannya adalah siap jagain anak-anak di saat saya harus shooting atau berkegiatan di luar rumah," tutur Revalina.

2. Kadek Sonia Piscayanti (Ibu dan Pekerja Multiprofesi)

Kadek Sonia Piscayanti (37) menjadi seorang ibu sejak tahun 2007, kurang lebih sudah 14 tahun hingga saat ini.

Perempuan yang akrab disapa Sonia ini sudah dikaruniai dua buah hati yang berusia 13 dan 7 tahun lho, Kawan Puan. 

Selain menjadi ibu, Sonia juga memiliki profesi yang beragam dan membuatnya memiliki jam terbang tinggi.

Selain menjadi dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (S1) di Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Sonia juga merupakan penulis.

Tidak hanya itu, dirinya juga seorang pengelola komunitas penulis muda, pendiri lembaga pendidikan, penerbitan, dan komunitas perempuan Yayasan Mahima Indonesia.

Kesibukan Sonia menjadi perempuan karier tidak membuatnya lupa dengan urusan anak-anak dan rumah tangga. 

Oleh karena itu, Sonia membagi waktunya dengan menetapkan skala prioritas.

"Anak-anak atau keluarga adalah prioritas utama misalnya di bidang pemenuhan kebutuhan utama mereka. Sedangkan pekerjaan adalah prioritas yang masih bisa diatur fleksibilitasnya," ujar Sonia.

Baca Juga: Agar Anak Punya Harga Diri yang Tinggi, Berikut Tips Parenting yang Bisa Kawan Puan Coba

Bagaimana Jika Buah Hati Tidak Mengerti? 

Jika sudah melakukan komunikasi kepada buah hati tetapi mereka tidak mengerti, kita harus apa? 

Sonia menceritakan hal ini terjadi pada dirinya; bahwa anak sulungnya sudah memahami bagaimana kesibukannya, beda cerita dengan si bungsu.

Karena lebih muda dan lebih manja, ia sering merengek ketika Sonia bekerja dan menanyakan di mana ia berada atau kapan pulang kerja.

Untuk mengatasi hal tersebut, Sonia melakukan hal yang terbilang unik. Ia mengajak anak-anaknya untuk melihat apa yang sedang ia kerjakan lho, Kawan Puan. 

"Saya melibatkan mereka (anak-anak) dalam sebagian besar kegiatan saya. Saya ajak ke kampus, ke luar kota, dan berkegiatan di komunitas. Jadi mereka tahu saya bekerja untuk orang banyak."

"Anak saya biasa saya ajak mengajar di kampus, menyutradarai dan menyelenggarakan pentas seni, memberi workshop, dan menjadi pembicara. They know what I am doing," terangnya.

Sonia menambahkan, bahwa apa yang ia lakukan adalah untuk kebaikan banyak orang dan kelak juga demi kebaikan anak-anak.

Dengan cara di atas, anak-anak menjadi tahu Sonia berkomitmen melakukan pekerjaan ini untuk pendidikan bahasa, seni, dan budaya.

"Mereka juga saya sudah ajak berpikir mau jadi apa kelak. Sehingga sejak dini mereka tahu visi misi mereka sebagai manusia. Anak sulung sudah saya beri pemahaman bagaimana menjadi perempuan mandiri. Sedangkan, si bungsu laki laki juga saya beritahu hal sama. Harus mandiri dan berguna bagi orang lain," tutur Sonia.

Sonia selalu menganggap waktunya sangat berharga dan melakukan semua kegiatannya dengan tujuan pasti, sehingga tak ada waktu terbuang percuma.

Baca Juga: Berikan Batasan pada Anak Agar Tidak Menonton Televisi Terlalu Dekat, Seberapa Jauh?

 Ia juga berusaha memberi buah hatinya kenangan dan ingatan bahwa dirinya bekerja untuk sebuah tujuan dan mereka melihat proses tersebut sebagai bekal masa depan.

"Tak ada yang tak mungkin. Ketahui kelemahan dan kekuatan keluarga kita dan cari solusi dengan cepat. Mengapa ada persoalan dan alternatifnya seperti apa," kata Sonia jika mendapati sebuah permasalahan dalam keluarga.

Ia bersyukur karena memiliki support system yaitu keluarga yang mendukung dan komunitas yang dinaunginya sangat suportif dan positif terhadap keinginannya meraih mimpi.

Kedua ibu hebat ini memiliki caranya sendiri untuk menjadi ibu dan meraih mimpinya dalam satu waktu ya, Kawan Puan.

Jika kamu juga ingin menjadi ibu dengan tetap bisa meraih mimpi sesuai potensimu saat ini, maksimalkan dan selalu perhatikan dukungan dari lingkup kecilmu yang senantiasa mendukungmu dalam meraih mimpi.

(*)

Baca Juga: Jangan Panik, Ini 5 Tindakan Awal yang Bisa Dilakukan saat Bayi Sakit