Dukung Pertanian Bagi Generasi Z, Indonesia-Belanda Kerja Sama dalam Program Pendidikan Vokasi

Ratu Monita - Jumat, 18 Juni 2021
Program kerja sama Pemerintah Indonesia-Belanda
Program kerja sama Pemerintah Indonesia-Belanda Kemendikbudristek

Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi meluncurkan program baru, yakni Orange Knowledge Program (OKP): Tailor Made Training Plus (TMT+).

Program tersebut merupakan salah satu implementasi kerja sama Indonesia dengan Kerajaan Belanda dalam pengembangan pendidikan vokasi melalui SMK Pusat Keunggulan.

Kerja sama antara Indonesia dan Belanda ini akan dikhususkan pada bidang pertanian dengan kompetensi keahlian agribisnis tanaman pangan dan hortikultura, serta agribisnis ternak unggas.

Program ini juga didanai langsung oleh Pemerintah Belanda melalui Nuffic Neso Indonesia.

Pihak yang akan menjadi konsorsium dalam program ini yakni Institut Pertanian Bogor, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Pertanian Cianjur, Wageningen University, Zone College, Van Hall Larenstein, dan HollandDoor.

Baca Juga: Menikah Bukan Halangan Perempuan untuk Raih Pendidikan yang Lebih Tinggi

Kemendikbudristek melalui Ditjen Pendidikan Vokasi juga telah menetapkan sepuluh SMK PK sebagai penerima manfaat dari Program TMT+.

Sekolah yang terpilih diseleksi berdasarkan hasil identifikasi bersama-sama oleh Kemendikbudristek, Kementerian Pertanian, dan para pemangku kepentingan lain.

SMK-SMK terpilih itu merupakan Kesepuluh SMK tersebut yaitu:

1. SMKN 1 Karangtengah

2. SMKN 1 Wanareja

3. SMKN 1 Singgahan

4. SMKN 3 Kuala Kapuas

5. SMKN 3 Penajam Paser Utara

6. SMKN PP Kalasey

7. SMK PP Negeri Padang

8. SMK Swasta SPP SNAKMA Muhammadiyah Tanjung Anom

9. SMKN 1 Gelumbang

10. SMKN 1 Pagaran.

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania