Yuki Kato Bicara Soal Quarter Life Crisis, Kunci Menghadapinya: 'Aku Berucap yang Positif ke Diri Sendiri'

Rizka Rachmania - Minggu, 13 Juni 2021
Yuki Kato
Yuki Kato IG @yukikt

Parapuan.co - Memasuki usia 25 tahun, biasanya seseorang mengalami yang namanya quarter life crisis.

Quarter life crisis adalah periode dimana seseorang berusia 18-30 tahun dan mereka merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa mendatang.

Contoh nyatanya adalah perasaan khawatir tentang relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial.

Quarter life crisis inilah yang juga dialami oleh Yuki Kato.

Meski tawaran nge-host dan jadi bintang tamu di suatu acara banyak, namun ia tetap membandingkan pencapaian kariernya dengan orang lain.

Terlebih saat tahun lalu, kala dirinya belum mendapatkan tawaran untuk menjadi pengisi suara adaptasi film Mulan.

"Tapi ada satu momen dimana gue kayak, 'Duh 25 tahun, gue di rumah doang, gue ngapain ya.'

"Gue mesti ngapain, orang-orang pacaran lama, nikah, oh si ini kerja, karier, sedangkan gue gini aja," cerita Yuki Kato kepada Cinta Laura yang menjadi host video YouTube Puella.id, episode Yuki Kato, Hidupku Gak Seperti Kalian Pikir!! tanggal 23 Mei 2021.

Baca Juga: Usia 25 Tahun Harus Punya 100 Juta? Ini yang Perlu Dilakukan untuk Hadapi Quarter Life Crisis

Yuki pun menyadari bahwa apa yang dirinya lakukan terhadap diri sendiri adalah salah.

Meragukan dan membandingkan pencapaiannya dengan orang lain tidak akan membuatnya lebih baik, justru berimbas buruk pada pikiran.

"Itu salah banget sih, membandingkan diri dengan pencapaian atau kehidupan orang lain. Gue nggak suka dengan diri gue saat itu. Ini Yuki yang mana sih.

"Aku nggak bisa kontrol. Aku mulai meragukan diri sendiri dalam segala hal, self-doubt dan toksikin diri aku sendiri."

Yuki pun menceritakan lebih jauh bahwa dirinya tidak hanya meragukan kemampuannya dalam hal pekerjaan, tapi juga di interaksinya dengan teman dan keluarga.

Ia bahkan pernah meragukan dan menyalahkan diri sendiri akan keputusan yang ia ambil untuk memilih tinggal di Jakarta daripada Jepang bersama dengan ayahnya.

"Bukan melulu soal kerjaan. Bahkan kayak ke pertemanan, ke keluarga aja, gue tuh kayak merasa, 'Gue tuh kayaknya bukan anak pertama yang baik, ya', 'Kenapa sih, gue pilih di Jakarta, coba kalau gue milih ikut bokap gue (di Jepang).

"Keluarga gue nggak akan misah-misah kayak gini. Kayak semua keluarga gue jadi satu gitu loh, di Jepang semuanya."

Tidak hanya sampai di situ, dalam hal pertemanan pun Yuki meragukan dirinya sendiri dan menganggap ia bukan sosok teman yang baik.

Apa yang ia lakukan selalu ia rasa kurang karena membandingkannya dengan orang lain.

"Gue mikir lagi 'Kenapa ya, gue nggak bisa jadi temen yang baik, kenapa sih, gue gak balas chat, kenapa sih, gue nggak bisa show affection.' Gue tidur pagi terus, cuma mikirin hal yang nggak penting."

Baca Juga: Inspiratif! Ini Pendapat Prilly Latuconsina Soal Perempuan Mandiri

Apa yang terjadi pada Yuki pun disebut sebagai existential crisissuatu krisis yang terjadi dalam diri seseorang dimana ia mempertanyakan makna dan tujuan keberadaannya di dunia.

Pada akhirnya, sadar bahwa hal yang ia lakukan terhadap diri sendiri itu tidak baik, Yuki pun berusaha bangkit.

Ia belajar untuk memberikan afirmasi positif kepada dirinya sendiri agar tidak merasa rendah atau kurang akibat selalu ia bandingkan dengan orang lain.

"Aku mencoba untuk berucap yang positif ke diri aku sendiri. Mulut kita satu, tapi telinga dua.

"Itu artinya otomatis kita lebih mendengar daripada ngomong. Pada akhirnya aku mulai coba ngomong yang baik ke diri sendiri."

Perempuan kelahiran 1995 itu pun mencontohkan bagaimana ia menanamkan pikiran positif ke diri sendiri agar tak selalu minder karena membandingkan diri dengan orang lain.

"Akhirnya gue menunjukkan diri gue ke orang lain. Gue suka kayak tiba-tiba ngomong, 'Cantik banget ya, gue hari ini. Beneran cantik' ke adik gue yang cuma dibales, 'Dih, apaan sih.'

"Tapi itu bener-bener ngaruh ke diri gue, ngasih mindset positif dan akhirnya gue pun vibesnya kebawa positif," jelas Yuki lebih jauh.

Pemeran Rachel dalam Heart series ini pun membagikan trik afirmasi positif pada diri yang ia lakukan sejak bangun tidur pagi hari.

Menurutnya hal itu membuatnya lebih baik dan memancarkan vibe positif.

"Bangun tidur, tarik napas, buang napas, tarik dan buang napas lagi, lalu minum air putih satu gelas. Abis itu ngomong ke diri sendiri, kalau gue, suka bilang gini, 'Yuki kamu mantap!'"

Dengan begitu, Yuki pun merasa lebih percaya diri dan yakin pada kemampuan dirinya.

Baca Juga: Mengaku Sangat Hemat, Cinta Laura Ogah Beli Tas Branded Rp 30 Juta: Bayangkan Berapa Keluarga yang Bisa Aku Beri Makan

Ia tidak lagi membandingkan karena ia tahu ia punya nilai yang tidak bisa dibandingkan dengan orang lain.

Pada intinya, Kawan Puan pun harus hati hati dengan yang kamu ucapkan ke diri sendiri.

Sebab jika yang kamu ucapkan ke diri sendiri adalah hal yang negatif, atau suatu hal yang buruk, maka lama-kelamaan kamu bisa percaya akan itu.

 

(*)

Sumber: YouTube
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania