Ifan Seventeen dan Citra Monica Jalani Program Hamil, Ini 8 Hal yang Pantang Dilakukan Pasca Proses Bayi Tabung

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 10 Juni 2021
Ifan Seventeen dan Citra Monica
Ifan Seventeen dan Citra Monica Instagram @citra_monica

Parapuan.co - Ifan Seventeen dan Citra Monica langsung jalani program hamil usai resmi menikah.

Pasangan ini diketahui mendatangi klinik bayi tabung di Jakarta pada Rabu (9/6/2021) kemarin.

Hal ini diketahui dari unggahan di Instagram keduanya.

Citra Monica memohon doa untuk program hamil bayi tabung yang dijalaninya.

"Bismillah... INSHA ALLAH atas izin ALLAH.. Do’ain ya teman2 (emoji)#programhamil," terangnya.

Baca Juga: 2 Minggu Menikah, Ifan Seventeen dan Citra Monica Langsung Datangi Dokter Kandungan: 'Doain Ya'

Nah, untuk Kawan Puan yang juga sedang menjalani program bayi tabung seperti Citra Monica, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini.

Peluang keberhasilan program bayi tabung ini memang terbilang tinggi, yakni mencapai 50-60%.

Namun, tetap saja ada peluang untuk gagal dalam menjalani prosesnya.

Agar program bayi tabung lebih optimal hasilnya, sebaiknya hindari beberapa hal berikut ini.

Mengutip dari Nakita.id, dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrin, dan Reproduksi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah menjelaskan apa saja hal-hal yang sebaiknya dihindari pasca transfer embrio.

Berikut ini hal-hal yang pantang untuk dilakukan pasca proses bayi tabung.

Melakukan tes kehamilan

Setelah transfer embrio dilakukan, mungkin kamu dan pasangan tidak sabar untuk segera mengetahui hasilnya.

Namun, keinginan tersebut sebaiknya ditahan terlebih dahulu.

“Diperlukan waktu hingga beberapa minggu sejak hari transfer sampai sel-sel plasenta mulai memproduksi cukup hormon yang dikenal sebagai human chorionic gonadotropin (hCG) untuk dideteksi dengan tes darah,” terang dr. Aida, saat dihubungi Selasa (13/10/2020).

Bersikap panik

Hal penting yang harus dihindari setelah transfer embrio adalah bersikap panik.

Meski sulit dilakukan, Kawan Puan dan pasangan harus tetap rileks.

Hal terpenting untuk diingat selama masa stres siklus IVF ini adalah apakah embrio menempel atau tidak benar-benar tergantung pada kualitas embrio dan seberapa reseptif rahim calon ibu.

Oleh karena itu, tidak ada hal mendasar yang dapat dilakukan yang akan mempengaruhi hasil.

Hal ini penting untuk diingat. Sebab, ketika sebuah siklus gagal, sangat sering terjadi menyalahkan diri sendiri atas hasil yang didapat.

Baca Juga: Berawal dari Mimpi dan Berkhayal, Ayu Dewi Ungkap Satu Impiannya Akhirnya Terwujud di Umur 36 Tahun

Berhubungan seks

Sampai saat ini, memang belum ada bukti secara ilmiah yang melarang hubungan seksual setelah transfer embrio atau dalam kehamilan.

Akan tetapi, kontraksi rahim akibat orgasme merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan.

Untuk itu, para pasutri yang menjalani program bayi tabung dianjurkan tidak berhubungan seks terlebih dahulu terutama beberapa hari usai transfer embrio.

Mengabaikan gejala yang mengganggu

Beberapa pasien setelah menjalani transfer embrio mungkin akan mengalami gejala-gejala tertentu.

Pasalnya, perempuan yang mengonsumsi obat kesuburan umumnya dapat mengalami kondisi yang disebut sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS).

Hal ini bisa terjadi ketika tubuh merespons secara dramatis terhadap hormon yang disuntikkan sebagai bagian dari proses IVF.

Untuk gejala yang bisa timbul dari OHSS, antara lain sakit perut, perut kembung, mual, dan muntah.

“Gejala ini bisa ringan, tetapi juga bisa memburuk dengan sangat cepat jika calon ibu memiliki kasus sindrom yang serius.

"Jadi, apabila para calon ibu tiba-tiba merasakan sakit parah di perut, jangan anggap sepele. Segera hubungi dokter atau klinik kepercayaan kamu,” jelas dr. Aida.

Baca Juga: Khawatirkan Sekolah Tatap Muka, Zaskia Mecca: Sama Kesehatan Kok Mau Coba-Coba

Berhenti minum obat-obatan penunjang

Sangat penting untuk mengikuti saran dokter dan tetap mengonsumsi obat apa pun yang direkomendasikan selama 2 minggu masa penantian.

Untuk itu, jangan lewatkan dosis apalagi menghentikan pengobatan, karena akibatnya justru bisa menimbulkan perdarahan atau flek.  

Bed rest total

Penelitian yang ada menunjukkan bahwa istirahat total tidak dianjurkan pasca proses transfer embrio.

Ya, meski baru menjalani program bayi tabung, para pasien justru dianjurkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari untuk mengalihkan pikiran dan bersantai sejenak.

 Olahraga berat

Ada baiknya untuk tidak melakukan olahara yang berat atau bahkan berdampak tinggi sampai kamu benar-benar telah terkonfirmasi mengalami kehamilan klinis.

Meski tak berolahraga, bukan berarti bisa hanya bersantai-santai atau bahkan tak beraktivitas.

Kamu dan pasangan disaranakan untuk menjalani aktivitas sehari-hari, namun jangan yang terlalu berat hingga mengganggu fisik.  

Baca Juga: Ingatkan Kaum Hawa yang Suka Minder, Nana Mirdad Tak Malu Pamerkan Stretch Mark di Perutnya: 'Percayalah Itu Normal'

Merokok dan mengonsumsi alkohol

Demi mengoptimalkan hasil setelah transfer embrio, sebaiknya hindari merokok, mengonsumsi obat-obatan dan alkohol sama sekali.

Pasalnya, kebiasaan tersebut dapat memberikan efek yang sangat merugikan pada perkembangan bayi.

Nah, itu dia 8 pantangan usai menjalani transfer embrio dalam proses bayi tabung.

Jika Kawan Puan ingin program bayi tabung yang dijalani berhasil, jangan dilanggar ya. (*)