Wah, Beryukur atas Pekerjaan Bisa Menyebabkan Stres, Apa Alasannya?

Tentry Yudvi Dian Utami - Minggu, 6 Juni 2021
Ilustrasi pekerjaan
Ilustrasi pekerjaan torwai

Parapuan.co – “Beryukur karena kamu punya kerja dibandingkan yang lainnya” , kalimat ini terdengar familiar ya, Kawan Puan?

Memang betul, bersyukur punya kerja itu penting sekali, apalagi di tengah kondisi Pandemi Covid-19 ini.

Tapi, siapa sangka, ternyata rasa beryukur punya kerja malah bikin kita lebih stres di tempat kerja, lho. Nah, lho, kok bisa ya?

Melansir Nova.id, berikut alasan mengapa bersyukur malah bikin kita jadi stres dengan pekerjaaan.

1. Mentolerir hal yang tidak kamu sukai

Wajar kok, kalau ada hal-hal dalam pekerjaan yang kita tidak sukai. Dan, enggak apa-apa juga merasakan demikian.

Namun, lantaran sejak kecil kita ditanamkan untuk selalu bersyukur, jadinya kita terbiasa menerima hal tersebut.

Meskipun kita enggak suka, jadinya ‘kewajiban’ untuk bersyukur malah menekan diri kita saat dihadapkan dengan masalah.

Tak jarang mungkin kita sering berucap,”Bisa jadi ada hal yang lebih buruk” dalam situasi sulit.
Akhirnya, ya, kita jadinya memaksa diri kita untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak kita sukai.

Baca Juga: Cita-Cita Sulit Tercapai? Ini Tanda Kamu Butuh Bimbingan Karier

2. Menutupi emosi negatif

Kamu marah, kesal, sedih, atau apapun emosi negatif yang kamu rasakan itu adalah hal wajar, kok. Terlebih, kesal saat mengerjakan tugas.

Ingatlah, kalau kamu juga manusia biasa. Dan, emosi itu membuat kamu menjadi manusia seutuhnya.

Namun, lantaran kita memaksakan diri untuk bersykur, jadinya ya, kita tidak membiarkan diri untuk merasakan emosi negatif.

Coba deh, kamu kilas balik dirimu sendiri. Apakah dengan melakukan tindakan itu merupakan perilaku sehat?
Rasanya enggak ya, Kawan Puan. Kamu malah akan lebih tersiksa dalam mengerjakan pekerjaan, dan merasa tidak tenang selama bekerja.

Baca Juga: Lowongan Kerja Gojek Juni 2021, Ini Detail Syarat yang Perlu Kamu Tahu

3. Dimanfaatkan atasan

Ini juga bisa membahayakan diri kamu, lho. Lantaran atasan enggak pernah medengar kamu mengeluh bahkan komplain.

Akhirnya, atasan atau pemberi kerja menganggap kamu bisa melakukan pekerjaan dengan baik, sehingga mereka pun bisa memberimu tugas berlebihan.

Atau, ya, memangkas gajimu.

Jadinya, rasa syukur ini bisa juga menjerumuskan kamu. Kamu jadi tidak bisa membela hak-hak kamu di tempat kerja.

Jadi, masih mau terus beryukur punya kerjaan?(*)